Market Update

Dibantu Data Inflasi, IHSG Kembali ke Zona Hijau

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mematahkan sejumlah prediksi di kalangan analis yang menilai rontoknya bursa Wall Street bakal menyeret indeks turut serta ke zona merah.

Buktinya, pada perdagangan hari ini, Rabu (2/11), IHSG justru mampu tampil gagah dengan penguatan sebesar 0,04 persen menuju 7.055,23.

Sebanyak 240 saham menguat, 166 saham melemah, dan 190 lainnya stagnan. Nilai transaksi perdagangan mencapai Rp976,70 miliar dari 1,70 miliar yang diperdagangkan.

Indeks LQ45 merosot 0,05 persen menuju 1.006,90, indeks JII juga terkoreksi 0,39 persen ke 615,66, sedangkan indeks IDX30 mampu tumbuh 0,06 persen di 529,63.
 
Saham-saham yang berhasil masuk deretan top gainers adalah PT Sejahtera Anugrahjaya Tbk (SRAJ), PT Pool Advista Finance Tbk (POLA), dan PT Wintermar Offshore Tbk (WINS).

Sedangkan jajaran saham top losers dihuni oleh PT Hotel Fitra International Tbk (FITT), PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC), dan PT Bangun Karya Perkasa Tbk (KRYA).

Tiga saham yang teraktif diperdagangkan adalah PT Sejahtera Anugrahjaya Tbk (SRAJ), PT Pool Advista Tbk (POLA), dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO).

Sedangkan tiga saham dengan volume terbesar antara lain PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP), dan PT Bakrie &Brothers Tbk (BNBR),

Sementara tiga saham dengan nilai transaksi terbesar adalah PT Capital Financial Indonesia Tbk (CASA), PT Adaro Energy Tbk (ADRO)dan PT Panin Financial Tbk (PNLF).

Semula, kalangan analis saham menilai bahwa sentimen negatif Amerika Serikat (AS) yang berpotensi kembali menaikkan suku bunga acuan bakal memaksa indeks untuk melemah.

Hal ini lantaran posisi indeks diyakini oleh sebagian analis telah masuk dalam wilayah overbought, sehingga rawan mendorong pelaku pasar untuk profit taking.

Namun, angin segar datang dari data inflasi yang baru saja dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), di mana inflasi Oktober mengalami penurunan dibanding posisi September.

Kabar ini disambut baik oleh pasar, yang masih dibayang-bayangi ancaman resesi pada 2023 mendatang. Dengan data inflasi yang melandai, keyakinan bahwa Indonesia bakal lolos dari bahaya resesi semakin menguat, dan meyakinkan. (*) TAF

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Daftar 5 Saham Pendorong IHSG Selama Sepekan

Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More

2 hours ago

OJK Tuntaskan Penyidikan Dugaan Tindak Pidana Kredit Fiktif di Bank Kaltimtara

Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More

3 hours ago

Rapor Bursa Sepekan: IHSG Naik 1,46 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.844 Triliun

Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More

4 hours ago

NII Melonjak 44,49 Persen, Analis Kompak Proyeksikan Kinerja BTN Bakal Moncer

Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More

15 hours ago

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

17 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

18 hours ago