Ilustrasi pelayanan J Trust Bank. (Foto: Istiimewa)
Poin Penting
Jakarta – Aksi korporasi kembali mewarnai Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) atau J Trust Bank. Sebagian anggota direksi bank asal Jepang tersebut kompak menambah kepemilikan sahamnya pada 29 Desember 2025.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) dikutip 31 Desember 2025, Direktur Utama J Trust Bank Ritsuo Fukadai tercatat membeli sebanyak 2.200 lembar saham BCIC dengan harga Rp156 per saham.
Adapun tujuan transaksi saham tersebut merupakan aksi investasi. Dengan tambahan tersebut, porsi kepemilikan Fukadai dari 116.700 lembar saham menjadi 118.900 lembar saham atau naik tipis 0,0006 persen menjadi 0,0007 persen hak suara.
Tak hanya Fukadai, R. Djoko Prayitno yang menjabat sebagai Direktur Credit Risk and Management All Delinquencies J Trust Bank ikut memborong 63.900 saham BCIC melalui transaksi pembelian tidak langsung dengan harga yang sama (Rp156 per saham).
Dengan aksi tersebut, porsi kepemilikan Djoko meningkat dari 2.444.700 unit saham menjadi 2.508.600 unit saham atau naik tipis dari 0,0135 persen menjadi 0,0138 persen hak suara.
Ada juga nama direksi lainnya, yakni Helmi Arif Hidayat selaku Direktur Keuangan dan Perencanaan memborong 62.800 lembar saham BCIC dan Felix Istyoni Hartadi yang merupakan Direktur Kepatuhan dan Corporate Legal membeli sebanyak 30.800 lembar saham BCIC.
Adapun tujuan pembelian saham BCIC yang dilakukan kedua direksi tersebut juga bertujuan untuk investasi. Jika dikalkukasi, nilai transaksi empat direksi J Tust Bank yang menambah porsi sahamnya, yakni sebesar Rp24,91 juta.
Baca juga: Fundamental Kuat, J Trust Bank Genjot Program Keberlanjutan dan Kemitraan
Baca juga: Bank of Singapore Akuisisi 14,03 Persen Saham Bank Capital
Hingga September 2025, J Trust Bank melanjutkan kinerja impresif dengan mencatatkan laba bersih senilai Rp63,74 miliar. Katalis utama peningkatan kinerja tersebut berasal dari pertumbuhan kredit bruto yang mencapai Rp27,06 triliun, naik dari sebelumnya Rp26,52 triliun secara year-to-date (YTD).
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, kinerja intermediasi juga dibarengi dengan kualitas kredit yang terjaga. Hal itu terlihat dari rasio NPL (non-performing loan) bank pada kuartal III 2025 terus membaik, dengan NPL Bruto berada di level 2,71 persen dan NPL net di 1,81 persen.
Dari sisi penghimpunan dana, dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh menjadi Rp34,21 triliun dari Rp33,89 triliun YTD.
Sementara dari sisi permodalan, J Trust Bank mampu menjaga Capital Adequacy Ratio (CAR) di level 13,08 persen pada kuartal III 2024. (*)
Poin Penting IHSG ditutup naik tipis di akhir perdagangan 2025 pada level 8.646,93 (+0,03 persen)… Read More
Poin Penting Sepanjang 2025, IHSG 24 kali menyentuh rekor tertinggi dan sempat mencapai ATH di… Read More
Poin Penting Pemerintah menambah alokasi DAU sebesar Rp7,66 triliun untuk pembayaran THR dan gaji ke-13… Read More
Poin Penting IHSG naik 22,1 persen ytd ke level 8.644,26 dan kapitalisasi pasar tumbuh 28,16… Read More
Poin Penting BNI menyiapkan relaksasi kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan… Read More
Poin Penting IHSG sesi I ditutup melemah 0,41 persen ke level 8.609,06 meski perdagangan cukup… Read More