Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk atau bank bjb (BJBR) membukukan laporan kinerja keuangannya pada semester I-2023 dengan meraih laba sebesar Rp1,1 triliun, dimana pada triwulan I tercatat Rp446 miliar dan triwulan II Rp657 miliar yang artinya terjadi pertumbuhan secara kuartal.
Tidak hanya itu, penyaluran kredit dan pembiayaan ikut tumbuh sebesar 10% secara yoy di semester I-2023 menjadi Rp121,3 triliun dan telah disalurkan lebih selektif jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh 10,3%.
Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) malah mengalami perlambatan sebesar 3,1% secara yoy menjadi Rp129 triliun, namun masih mampu mengimbangi penyaluran kredit dengan menjaga Loan to Deposit Ratio (LDR) optimal per Juni sebesar 90,4%.
Baca juga: Status BPR Karya Utama Jabar Berubah jadi Perusahaan Terelasi Bank BJB
Di sisi lain, rasio kredit bermasalah (on-Performing Loan (NPL) terjaga pada level 1,2% dengan coverage level 119,1%. Sedangkan rasio permodalan (CAR) berada pada level 20,1%.
Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi, menyampaikan meski tekanan dari dampak suku bunga masih ada, bank akan terus bekerja keras untuk menjaga momentum pertumbuhan tersebut sampai dengan akhir tahun ini, dengan melakukan pengelolaan asset dan liabilitas yang optimal, meningkatkan fee based income, juga mendorong efisiensi baik melalui suku bunga maupun dalam setiap kegiatan operasional.
“Ke depan, bank bjb akan fokus dalam mendorong pendapatan lainnya melalui produk layanan berbasis fee based income, mengoptimalkan ekosistem yang dikelola, juga meningkatkan product holding dari nasabah-nasabah yang ada,” ucap Yuddy dikutip 28 Juli 2023.
Lebih lanjut Yuddy menambahkan, untuk menghadapi semester II-2023, bank bjb telah mempersiapkan sejumlah strategi di antaranya menjaga momentum pertumbuhan bisnis.
Baca juga: Infobank Top BUMD 2023: Bank BJB Raih Penghargaan “The Best” BUMD Keuangan
“Mendorong efisiensi berbasis teknologi sehingga dapat lebih efektif dan efisien, sekaligus meminimalisir risiko human error karena dibantu oleh teknologi yang tepat, menggali potensi fee based income yang merupakan sumber pendapatan bank di masa yang akan datang,” imbuhnya.
Adapun, ekosistem digital bank bjb terus bertumbuh dengan jumlah pengguna DIGI Mobile apps user sebanyak 1,49 juta pengguna atau naik 75% dibandingkan tahun sebelumnya dan pengguna QRIS merchant sebanyak 960,4 ribu merchant atau meningkay 46,6% dibandingkan tahun sebelumnya.
Secara tren, preferensi nasabah telah bergeser dengan beralihnya transaksi berbasis ATM konvensional kepada transaksi berbasis aplikasi baik secara nominal maupun frekuensi transaksi. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More