Jakarta – Otoritas Jasa keuangan (OJK) mendorong industri Fintech P2P Landing Syariah untuk secara cepat mengambil peran dalam perekonomian ditengah pesatnya pertumbuhan industri.
Deputi Komisioner IKNB 2 OJK Mochamad Ihsanuddin bahkan mengungkapkan, ditengah pandemi covid-19 industri fintech syariah masih mampu menyalurkan pembiayaan hingga Rp1,3 triliun pada akhir Oktober 2020 dengan pertumbuhan 198% dibandingkan dengan tahun lalu.
“Artinya (pembiayaan fintech syariah) memiliki growth 198%di banding tahun kalu dalam kondisi covid saat ini. Mungkin ini tahun lalu mulainya masih kecil,” kata Ihsanuddin melalui diskusi virtual KNEKS dan AFPI dengan tema ‘Percepatan & Penguatan Peran Fintek Syariah dalam Pengembangan Rantai Nilai Halal di Indonesia’ di Jakarta, Selasa 15 Desember 2020.
Ihsanuddin menambahkan, capaian pertumbuhan tersebut masih sangat positif ditengah perlambatan industri keuangan non bank (IKNB) lainnya. OJK pun mencatat, hingga akhir Oktober 2020 pertumbuhan perusahan pembiayaan masih minus 6,26% kemudian industri asuransi juga masih minus 2,17%.
“Dari data tersebut ini adalah peluang bagi fintech syariah untuk lebih mempercepat lagi peranannya sehingga pangsanya tidak usah menunggu seperti bank syariah sebelumnya karena fintech lebih mudah menjangkau masyarakat,” tukas Ihsanuddin. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More
Jakarta - Hilirisasi nikel di Pulau Obi, Maluku Utara membuat ekonomi desa sekitar tumbuh dua… Read More
Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pertama kalinya menggelar kompetisi Runvestasi pada… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), dengan dukungan dari Otoritas… Read More