News Update

Di Members Meeting ATM Bersama 2025, ASPI Dorong Inovasi Sistem Pembayaran Digital di RI

Manado – Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) mengemukakan komitmennya dalam memperkuat ekosistem pembayaran digital nasional melalui inovasi yang sejalan dengan kebutuhan industri dan perlindungan konsumen.

Pernyataan itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal ASPI, Nancy Adistyasari, dalam acara Members Meeting ATM Bersama 2025 yang digelar di Manado, Sulawesi Utara, Jumat (19/9).

Nancy mengatakan ASPI memiliki peran strategis dalam membangun sistem pembayaran yang tangkas, berdaya saing, sekaligus mendorong transformasi digital perbankan.

“ASPI bersama Bank Indonesia dan industri telah melahirkan berbagai inovasi, mulai dari QRIS, GPN, hingga SNAP API, yang kini menjadi fondasi penting dalam ekosistem pembayaran nasional,” ujarnya.

Baca juga: Artajasa Apresiasi Perbankan Lewat ATM Bersama Award 2025

Saat ini, ASPI menaungi 265 anggota yang terdiri dari 130 bank dan sisanya lembaga non-bank. Nancy menambahkan, organisasi ini juga menjadi wadah aspirasi bagi anggota untuk menyeimbangkan kebutuhan inovasi dengan pengelolaan risiko.

“Perlindungan nasabah tetap menjadi prioritas utama, karena pertumbuhan sistem pembayaran digital yang begitu pesat juga dibarengi dengan meningkatnya potensi fraud,” katanya.

Salah satu inovasi yang menjadi sorotan adalah QRIS, termasuk pengembangan QRIS lintas negara. Fasilitas ini telah digunakan di Singapura, Thailand, dan Malaysia, serta sedang dalam tahap integrasi di Jepang dan Tiongkok pada 2025. Korea Selatan dan India diperkirakan akan segera bergabung.

Lebih jauh, menurutnya, kehadiran teknologi kecerdasan buatan (AI) dan lembaga penunjang baru menuntut inovasi yang semakin cepat. Untuk itu, ASPI membentuk komite khusus guna memperkuat mitigasi risiko di tengah dinamika industri yang berkembang pesat.

Baca juga: Artajasa Tegaskan Komitmen Perkuat Keamanan dan Digitalisasi Pembayaran di Members Meeting ATM Bersama 2025

Sejalan dengan arah Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030, ASPI menekankan pentingnya penerapan standar berkualitas, mitigasi risiko yang kuat, serta dukungan berkelanjutan terhadap inovasi untuk mendorong inklusi keuangan.

Perkembangan transaksi digital di Indonesia sendiri terus melaju pesat, didukung penetrasi internet, peningkatan penggunaan smartphone, dan dukungan penuh dari pemerintah. Tren ini diprediksi akan membawa pertumbuhan masif hingga 2030. (*) Ari Nugroho

Galih Pratama

Recent Posts

Dukung Pemulihan, BTN Salurkan Bantuan Rp13,17 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra

Poin Penting BTN telah menyalurkan total bantuan Rp13,17 miliar melalui Program TJSL untuk korban bencana… Read More

3 hours ago

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

16 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

22 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

23 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

1 day ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

1 day ago