Categories: Nasional

Di Istana, KIP Tetapkan 10 BUMN Paling Transparan

Jakarta–Komisi Informasi Pusat (KIP) melakukan pemeringkatan keterbukaan informasi kepada sejumlah badan public. Tahun ini, pemeringkatan dilakukan terhadap 7 badan public, yakni Kementrian, Pemerintah Pemerintah Provinsi, Lembaga Negara, Lembaga Non Struktural, BUMN, Perguruan Tinggi Negeri dan Partai Politik Nasional.

“Ini tahun kelima kami melakukan pemeringkatan Keterbukaan Informasi Badan Publik untuk melihat ketaatan mereka dalam menjalankan amanah Undang-undang nomor 14 tahun 2008,” jelas Abdulhamid, Ketua KIP.

Abdulhami menerangkan, tahun ini ada 386 badan publik yang ikut dalam proses penilaian atau sekitar 47% dari total badan publik yang ada. “Artinya, belum ada setengahnya. Ini yang harus kita pacu lagi,” tambah dia.

Dari pemeringkatan tersebut, BUMN yang masuk dalam 10 besar hasil pemeringkatan Keterbukaan Informasi Badan Publik Tahun 2015 oleh Komisi Informasi Pusat adalah PT Taspen, PT Bio Farma, PT Perusahaan Listrik Negara, PT Kereta Api Indonesia, Perum Perhutani, PT INTI, PT Jasa Raharja, PT Pelindo III, PT BTN dan PT Adhi Karya.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara menyebutkan, pemeringkatan Keterbukaan Informasi Publik dilakukan sebagai upaya untuk mewujudkan tata kelola yang baik. Hal tersebut sejalan dengan nawacita yang diusung oleh pemerintahan Jokowi-JK.

“Sudah saatnya kita menjalankan pemerintahan yang efektif, bersih, demokratis dan terpercaya, karena saat ini sorotan publik tak dapat dihindarkan lagi,” ujar Rudi.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang turut hadir dalam pemberian penghargaan ketebrukaan informasi memberikan apresiasi terhadap badan publik yang sudah menjalankan Keterbukaan Informasi Publik dengan baik. Jokowi mengungkapkan, untuk memperoleh kepercayaan publik dibutuhkan semangat untuk membenahi setiap lini kerja agar dapat berjalan dengan baik dan transparan.

“Bukan hanya manusianya saja yang dibenahi, namun sistem untuk pendukungnya juga harus dibenahi. Saat ini bukan jamannya lagi untuk ditutup-tutupi, karena masyarakat sudah semakin cerdan dan kritis,” ujar Jokowi.

Jokowi juga mengingatkan bahwa pada 2018 mendatang, keterbukaan informasi bukan hanya dalam satu lingkup negara saja akan tetapi sudan masuk dalam tahapan keterbukaan global.

“Kalau kita perhatikan informasi ini setiap detik terus berkembang, isunya juga macam-macam. Kalau sistem kita sudah benar, kita tidak akan takut untuk terbuka,” tambah dia.(*) Rezkiana Nisaputra

Apriyani

Recent Posts

Tabungan Jadi Prioritas atau Gaya Hidup? Simak Pandangan UOB Indonesia

Jakarta - UOB Indonesia memandang pentingnya literasi keuangan untuk membantu masyarakat memahami dan mengelola keuangan pribadi… Read More

4 hours ago

OJK Tegaskan Penghapusan Utang Kredit UMKM Tak Perlu Aturan Turunan

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan bahwa penghapusan utang kredit usaha mikro, kecil, dan… Read More

6 hours ago

Strategi UNTD Hadapi Persaingan Motor Listrik di Tengah Pelemahan Daya Beli Masyarakat

Tangerang - PT Terang Dunia Internusa Tbk, menyiapkan sejumlah strategi khusus menghadapi pelemahan daya beli… Read More

8 hours ago

Gara-gara Kasus Investree, OJK Tegas Bakal Lakukan Ini ke Industri Fintech Lending

Jakarta - Kasus yang menimpa PT Investree Radhika Jaya atau Investree menyita perhatian masyarakat, dianggap… Read More

8 hours ago

Era Open Banking, OJK Wanti-wanti 3 Tantangan Ini ke Industri Perbankan

Jakarta - Istilah open banking mengacu kepada aksesibilitas data yang semakin terbuka, memungkinkan bank untuk… Read More

8 hours ago

Gelar Indonesia Knowledge Forum 2024, BCA Dorong Penguatan Sektor Bisnis

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menggelar Indonesia Knowledge Forum (IKF) 2024, di… Read More

9 hours ago