Di Era Digital, BCA Tetap Kembangkan Layanan Konvensional
Jakarta – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengaku masih akan mengembangkan layanan konvensionalnya dengan memperluas ekspansi kantor cabangnya. Hal tersebut guna lebih meningkatkan pelayanan kepada nasabah setianya walau transaksi cabang hanya sebesar 3 persen.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja pada pada Acara Infobank Digital Brand Award 2018 di Shangri-La Hotel Jakarta (25/4). Jahja menilai, walau tren saat ini telah masuk ke layanan digital, BCA terus berupaya membuka baru kantor cabang guna terus meningkatkan layanan perbankan khususnya untuk memberikan pembiayaan mikro dan ritel kepada nasabah setianya.
“Jadi memang harus berhati hati untuk mengikuti digitalisasi. Memang yang terkenal mikro bisnis, kalau dilihat jumlah bank menutup cabang sudah banyak namun kita tidak. Tahun ini kita akan buka cabang baru sekitar 20 hingga 30 cabang,” kata Jahja Shangri-La Hotel Jakarta, Rabu 25 April 2018.
Baca juga: Hadapi Digital, Industri Perbankan Harus Fokus Pilih Layanan
Jahja mengatakan, walau transaksi melalui cabang dan ATM hanya 3 persen namun keuntungan terbesar lebih disumbang dari transaksi melalui konvensional seperti cabang dan ATM.
“Kalau lihat 97 persen sudah melalui digital dan hanya 3 persen yang ke cabang. Namun dari 3 persen nilai keuntungannya bisa sampai 57 persen. Milenial punya masa depan, kolonial punya uang,” kata Jahja.
Sebagai informasi, berdasarkan laporan keuangan bank, hingga Desember 2017 jumlah transaksi digital BCA sebanyak 5,27 miliar. Sedangkan untuk transaksi di kantor cabang hanya sekitar 159 juta transaksi.
Walau begitu, nilai transaksi masih terbesar ada di kantor cabang sebesar 57% dari total nilai transaksi sebesar Rp 14.130,8 triliun. Namun untuk nilai transaksi secara digital hanya sebesar Rp 10.842,5 triliun.(*)
Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More