Analisis

Di Bawah Pengawasan OJK: Dirut Bumiputera Dicopot BPA

Jakarta – Peristiwa panas kembali terjadi di Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera. Sutikno Widodo Sjarif yang baru diangkat sebagai direktur utama pada Oktober 2018 lalu diberhentikan oleh Badan Perwakilan Anggota (BPA) awal Mei ini. Sumber Infobank di Bumiputera memberi konfirmasi hal tersebut. Penyebabnya adalah masalah kompetensi. Bagi Sutikno memang tidak mudah memimpin perusahaan dalam kondisi krisis seperti Bumiputera yang kesulitan membayar kewajibannya kepada pemegang polis sejak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Pengelola Statuter (PS) mengambil alih pengelolaan Bumiputera dari manajemen pilihan BPA pada 2016. Pengangkatan Sutikno dan tim yang direkomendasikan OJK sempat dipertanyakan publik. Sebab, Sutikno dianggap belum memiliki pengalaman yang memadai dan dia bersama dua direksi lain berasal dari perusahaan asuransi asing yaitu Zurich Topas Life yang kinerjanya terpuruk. “OJK menempatkan orang dari perusahaan asing. Biasa tinggal di kota disuruh memimpin suku pedalaman, dan ini perusahaan sedang kesulitan, ya mana bisa,” celetuk seorang mantan pemimpin di beberapa perusahaan besar kepada Infobanknews.com. (23/5)

Sumber Infobank mengatakan, sebelum Sutikno masuk sebetulnya BPA yang mewakili pemegang polis sebetulnya sudah memiliki beberapa kandidat yang dinilai pantas memimpin perusahaan sekelas Bumiputera karena pengalamannya. Namun, dengan otoritas yang dimilikinya OJK merekomendasikan untuk mengangkat tim direksi dari perusahaan patungan tersebut. “Lagi-lagi, OJK salah menempatkan orang, setelah sebelumnya menyerahkan pengelolaan Bumiputera kepada Pengelola Statuter pilihan OJK dan membuat kondisi Bumiputera makin parah,” ujar sumber Infobank di Bumiputera (21/5).

Sampai kini, kondisi keuangan Bumiputera belum jelas. Diperkirakan, aset keuangan Bumiputera sudah jauh merosot dari posisi Rp8 triliun sebelum PS masuk pada 2016 menjadi kurang dari Rp3 triliun. Sepanjang 2018, Bumiputera punya kewajiban membayar klaim sebesar Rp3,9 triliun. Kendati regulator sudah membolehkan Bumiputera untuk memasarkan produknya kembali tahun lalu, premi yang dihimpun pun tidak seberapa karena kepercayaan publik sudah tergerus. Semoga BPA bisa menemukan leader yang mumpuni untuk menyelesaikan masalah di perusahaan asuransi mutual yang berdiri sejak 1912 ini. Namun, karena kondisi sudah terlanjur terpuruk, sehebat apapun rasanya sulit mengangkat “kapal karam” Bumiputera jika tidak ada dukungan dari pemerintah dan regulator. Apalagi, BPA sendiri terkadang bisa menjadi penghambat, belum lagi mesin organisasinya yang tidak dinamis. (Red)

Apriyani

Recent Posts

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

17 mins ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

3 hours ago

Strategi Asuransi Tri Prakarta Perkuat Layanan bagi Nasabah

Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More

3 hours ago

Livin’ Fest 2025 Siap Digelar di Grand City Convex Surabaya, Catat Tanggalnya!

Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More

4 hours ago

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

18 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

18 hours ago