Perbankan

Dewasa Bersama Uang: Cerita Lika-liku Finansial Anak Muda Bareng blu by BCA Digital

Jakarta – “Setiap orang punya cerita soal uang. Ada yang manis, ada yang getir, tapi semuanya mendewasakan”.

Kalimat itu rasanya cocok menggambarkan perjalanan finansial generasi muda saat ini. Dulu, uang hanya dinilai dari seberapa besar saldo yang terkumpul — semakin banyak, semakin membanggakan. Kendati demikian, saat ini uang mencerminkan lebih dari sekedar angka. Ia jadi simbol cara berpikir, mengambil keputusan, dan membentuk kebiasaan.

Banyak anak muda mengalami fase ‘boncos’ di awal karier. Gaji pertama habis dalam sehari, investasi gagal karena ikut-ikutan, atau tabungan selalu nol di akhir bulan karena belanja impulsif. Tapi dari situ proses kedewasaan finansial mulai terbentuk. Belajar menabung, membuat pos pengeluaran, dan pelan-pelan melek literasi keuangan jadi langkah penting menuju keuangan yang lebih sehat.

Seperti yang dialami oleh Sinta Dewy, seorang freelancer asal Trenggalek. Kepada Infobank, ia berbagi cerita bagaimana dulu ia sering kesulitan menjaga saldo tabungannya tetap utuh, karena semua uangnya disimpan dalam satu rekening bank tanpa dipisahkan sesuai tujuan.

Namun, kini Sinta mulai terbiasa memisahkan tabungan ke beberapa “kantong” khusus, seperti kantong tabungan untuk liburan hingga kantong tabungan untuk membeli barang-barang keinginannya.

“Kalau dulu tabungan (online) jadi satu. Tapi sekarang sudah bisa dibedakan (dengan kantong). Saya bisa lihat kurang berapa persen untuk bisa mencapai target menabung dan tabungan mana yang harus diprioritaskan,” kisah wanita berusia 24 tahun ini, kepada Infobank, Rabu, 16 Juli 2025.

Tak hanya itu, Sinta juga terbantu dengan kebiasaan menyisihkan pendapatannya secara otomatis melalui fitur autodebit.

“Misalnya, saya lupa nabung. Tapi ada fitur autodebit yang otomatis memindahkan saldo utama ke kantong tabungan. Jadi, pendapatan saya tidak mendadak habis untuk jajan,” tambahnya.

Baca juga: BCA Dukung Pemblokiran Rekening Dormant, Ini Penjelasan Lengkapnya

Pengalaman mengatur keuangan dengan cara memisahkan tabungan dan memanfaatkan fitur autodebit itulah yang Sinta rasakan setelah menggunakan aplikasi milik PT Bank Digital BCA atau BCA Digital, yakni blu by BCA Digital sejak dua tahun lalu. Bagi Sinta, blu membantu kebiasaan menabung jadi lebih teratur dan terarah.

Ia mengandalkan fitur bluSaving untuk memecah tabungan ke beberapa “pockets” atau kantong sesuai tujuan, mulai dari tabungan belanja, liburan, kebutuhan bulanan, hingga simpanan laba bisnisnya. Dengan cara ini, Sinta bisa lebih mudah memantau target menabung dan memprioritaskan mana yang harus dipenuhi lebih dulu.

Fitur blusaving di aplikasi blu by bca digital (Foto: Ayu Utami)

Selain itu, fitur autodebit menjadi penolong Sinta untuk menyisihkan sebagian pendapatannya. Ia pun merasa tenang, karena saldo utama akan otomatis berpindah ke tabungan sesuai jadwal dan nominal yang sudah ia tetapkan.

Sinta mengungkapkan, perubahan terbesar yang ia rasakan setelah menggunakan blu by BCA Digital, yakni ia lebih sadar penuh dalam menggunakan uangnya.

“Perubahan paling besar itu, saya tidak cepat boros, karena saldo utama yang muncul di aplikasi tidak mencakup saldo bluSaving. Jadi, lebih merasa ‘oh uangku tinggal segini, jadi harus hemat’,” ujar Sinta.

Hal yang sama juga dialami oleh Larasati, seorang ibu bekerja asal Jakarta. Ia mulai menggunakan blu pada tahun 2023, setelah mendapat rekomendasi dari teman dekatnya.

“Katanya, ada fitur pockets atau kantong-kantong yang bisa memisahkan saldo utama dengan tabungan. Kebetulan, saya memang sedang cari bank yang bisa bantu disiplin menabung,” tutur ibu satu anak ini kepada Infobank, Rabu, 16 Juli 2025.

Laras kemudian mengunduh aplikasi blu by BCA Digital dan dibuat terkesan dengan proses pembukaan rekening yang cepat—hanya dalam satu hari, ia sudah memiliki rekening aktif dan bisa langsung menggunakan fitur-fitur perbankan digital.

Tak lama setelahnya, Laras mulai membuat beberapa kantong tabungan di fitur bluSaving. Salah satu tujuannya adalah menyiapkan dana pendidikan anak yang akan masuk sekolah dasar/SD pada 2027. Ia pun rutin menyisihkan uang Rp1,5 juta setiap bulan dari penghasilan gaji bulanan bersama suami.

Kini, saldo tabungan pendidikan anaknya hampir menyentuh Rp30 juta, dengan target Rp50 juta lagi dalam dua tahun ke depan.

“Fitur pockets di bluSaving sangat membantu saya buat fokus menabung. Karena saldonya terpisah, jadi nggak kepake buat kebutuhan harian,” ujar wanita berusia 29 tahun ini.

Laras pun membagikan tips menabung bagi anak muda. Menurutnya, kunci utama konsisten menabung adalah langsung menyisihkan dana di awal bulan, bukan menunggu sisa di akhir. Ia juga menyarankan untuk memisahkan antara uang tabungan dengan kebutuhan harian agar tidak tergoda untuk menghabiskan semuanya.

“Pokoknya langsung pisahin di awal bulan, yang satu untuk kebutuhan harian, yang satu (di kantong blu) buat tabungan. Kalau perlu, aktifkan fitur autodebit biar langsung terpisah,” ujarnya.

Dari cerita Sinta hingga Laras, tampak bahwa pengelolaan keuangan anak muda kini tidak lagi bergantung pada niat semata, tapi juga pada teknologi dan fitur yang mempermudah kebiasaan baik terbentuk.

Empat Tahun blu: Tumbuh Positif dan Dorong Literasi Keuangan Digital

Sejak pertama hadir pada Juli 2021, blu by BCA Digital mengusung semangat born to digital—menyediakan layanan finansial berbasis aplikasi yang praktis dan modern, khususnya untuk generasi muda yang tech-savvy dan dinamis. Hanya melalui genggaman tangan saja, blu telah berhasil membantu nasabah mengelola keuangan secara fleksibel, digital dan transparan.

Tahun ini blu genap berusia empat tahun. Selama empat tahun perjalanannya, blu by BCA Digital menghadirkan fitur-fitur inovatif untuk mendampingi perjalanan finansial masyarakat, seperti fitur bluSaving, bluGether, bluDeposit, bluSpending, bluInvest, bluInsurance, bluValas, bluRDN, bluBisnis, bluAccount for Teens, bluVirtual Card, hingga Garuda x bluDebit Card.

Keberagaman fitur dan layanan blu ini pun berhasil “menarik hati” masyarakat. Buktinya, hingga Juli 2025, blu by BCA Digital sukses mencatat lebih dari dua juta nasabah, dengan hampir 90 persen diantaranya merupakan Gen Z dan Millennial – yang berdomisili di Jakarta dan kota-kota besar di Indonesia.

“Saat ini, jumlah nasabah blu hampir tembus 3 juta orang,” ungkap Direktur Utama BCA Digital, Lanny Budiati, beberapa waktu lalu.

Baca juga: BCA Konsisten Targetkan Kredit Tumbuh hingga 8 Persen pada 2025

Lanny menambahkan, seluruh nasabah blu merupakan pemilik akun individu, dengan total simpanan atau dana pihak ketiga (DPK) melebihi Rp13 triliun dan rata-rata saldo hampir Rp5 juta per nasabah.

“Pertumbuhan ini mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap blu sebagai mitra finansial yang relevan dan dapat diandalkan,” tambahnya.

Selain itu, blu by BCA Digital juga terus mendorong masyarakat Indonesia untuk dapat mencapai kedewasaan finansial melalui berbagai inisiatif kegiatan literasi dan inklusi keuangan. Komitmen terhadap literasi dan inklusi keuangan tersebut diwujudkan lewat beragam program. Salah satunya, program bluAmbassador.

Kegiatan bluAmbassador. (Foto/blu By BCA Digital)

Program ini merupakan sebuah inisiatif untuk mahasiswa Indonesia yang menggabungkan edukasi finansial, pengembangan diri, dan konten kreatif. Sejak 2022, program ini telah menjangkau lebih dari 1.200 peserta lewat kelas tematik dan sesi mentoring. Program ini tak hanya meningkatkan literasi keuangan, tapi juga mendorong kreativitas, komunikasi, dan kepemimpinan generasi muda.

Sementara itu, blu by BCA Digital pun memperluas dampaknya melalui kolaborasi strategis, seperti kerjasama dengan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), untuk mendukung pembayaran digital di sektor transportasi publik, serta menjawab kebutuhan generasi muda masa kini yang kerap menggunakan transportasi umum dengan sistem pembayaran digital seamless.

Kinerja Keuangan BCA Digital

Dari sisi kinerja keuangan, anak usaha dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) ini menunjukkan tren pertumbuhan positif. Pada kuartal I 2025, BCA Digital meraup laba bersih Rp84,62 miliar atau tumbuh signifikan sebesar 114,4 persen secara year-on-year/yoy dibandingkan Rp39,47 miliar pada kuartal I 2024.

Kenaikan laba ini ditopang DPK dan kredit bank yang masing-masing tumbuh 24,71 persen yoy menjadi Rp13,12 triliun dan 62,98 persen yoy menjadi Rp8,7 triliun. Pada paruh pertama 2025, BCA Digital membukukan aset sebesar Rp17,8 triliun atau naik 20,36 persen yoy.

Dari sisi kualitas aset, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross berhasil ditekan menjadi 0,95 persen dari sebelumnya 1,5 persen. NPL net pun turun dari 0,28 persen menjadi 0,22 persen.

“Salah satu kunci keberhasilan blu mencatat pertumbuhan positif, ialah dengan terus menyiapkan berbagai strategi untuk menghadirkan unique selling point (USP) yang menjadi pembeda dengan kompetitor. Untuk mendekatkan diri dengan nasabah, blu by BCA Digital melakukan berbagai kegiatan bersama dengan mereka. Beberapa di antaranya meliputi kegiatan yang melibatkan komunitas, sampai dengan kolaborasi dengan pihak lainnya,” tutur Head of Marketing & Communications BCA Digital, Ruli Himawan Nugroho, beberapa waktu lalu.

Selain itu, blu by BCA Digital terus memperkuat sistem keamanan yang mengikuti perkembangan teknologi, sekaligus mengedukasi masyarakat lewat kampanye #JagaDataJagaHarta agar lebih waspada saat bertransaksi. Sebagai bank digital yang berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia, serta dijamin Lembaga Penjamin Simpanan, blu by BCA Digital selalu memastikan setiap nasabah bisa bertransaksi dengan tenang dan aman.

Di tengah arus digital dan gaya hidup yang dinamis, blu by BCA Digital hadir bukan sekedar aplikasi keuangan, tapi teman yang menemani perjalanan finansial generasi muda. Selama empat tahun, blu by BCA Digital tumbuh bersama penggunanya—mendorong mereka mengenali nilai uang, menyusun rencana, dan menjaga ritme keuangan tetap sehat.

Karena dalam setiap kantong tabungan kecil, tersimpan harapan besar yang perlahan membuat mimpi menjadi nyata. Dan blu by BCA Digital akan terus ada, mendampingi setiap langkah ke sana. (*) Ayu Utami

Galih Pratama

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

3 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

3 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

4 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

5 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

5 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

6 hours ago