Jakarta – Presiden Jokowi mengungkapkan Indonesia kehilangan devisa sebesar USD11,5 miliar atau setara Rp170 triliun tiap tahun karena masyarakat memilih berobat ke luar negeri. RS Hermina dalam hal ini siap untuk menjaga devisa yang kabur tersebut lewat pelayanan medisnya.
Direktur Utama RS Hermina, Hasmoro mengatakan bahwa hal tersebut menjadi landasan RS Hermina dalam bertransformasi untuk memberikan layanan secara lebih luas lagi, sehingga bisa menangkap pasar pasien yang berobat ke luar negeri.
“Ini yang mau kita tangkap pasarnya. Kalau BPJS sudah dibayar pemerintah dan iuran dari peserta BPJS, tapi pelayanannya dasarnya sama tetap dengan yang sudah ditentukan pemerintah melalui aturan BPJS, kita juga tangkap pasien BPJS. Dan banyak pasien kita tidak mau antri ke puskesmas ingin langsung ke RS rujukan, kalau kita tidak memberi kesempatan, mereka akan ke luar negeri,” ujar Hasmoro, Kamis 17 Agustus 2023.
Direktur Keuangan RS Hermina, Aristo Sungkono menambahkan, saat ini presentase mayoritas bisnis RS Hermina melayani sebesar 55 persen non-ibu dan anak dan 45 persen pasien ibu dan anak. Artinya, kalau di Indonesia bisa mendapatkan atau melayani pasien yang berobat ke luar negeri, maka pangsa pasar layanan kesehatan non ibu dan anak akan meningkat secara signifikan.
“Pangsa pasar tersebut yang berkembang itu untuk layanan non-ibu dan anak, kalau dilihat jika program pemerintah ini berhasil dimana Hermina mendukung kasus-kasus yang kompleks, maka pangsa pasar jasa kesehatan di Indonesia bisa berkembang secara signifikan dan presentase jasa kesehatan ibu dan anak akan mengecil karena penambahan market adalah merupakan market non-ibu dan anak,” jelasnya.
Baca juga: BPJS Kesehatan Pastikan Sudah Lunasi Utang Rumah Sakit Sejak 2021
Sejalan dengan peningkatan pelayanan, RS Hermina juga resmi mengumumkan peluncuran logo baru di Hari Kemerdekaan RI ke-78 yang jatuh pada hari Kamis, 17 Agustus 2023 di Hermina Tower, Jakarta Pusat.
Logo baru RS Umum Hermina memiliki makna dari setiap bentuk, warna dan tulisan. Bentuk palang berwarna hijau menunjukkan instansi pelayanan kesehatan atau rumah sakit. Tulisan huruf H adalah singkatan dari Hermina yang merupakan rumah sakit umum. Pada bentuk garis melengkung ke bawah (posisi di atas) memiliki arti melindungi pasien dan stakeholder dan garis melengkung ke atas (posisi di bawah) memiliki arti Hermina didukung SDM yang profesional dengan komitmen yang tinggi untuk tetap tumbuh dan terkemuka di wilayah cakupannya.
Lebih lanjut, peluncuran logo baru RS Umum Hermina merupakan hasil sayembara yang diikuti oleh seluruh karyawan tetap Hermina se-Nusantara dengan sarat makna dan kesesuaian pada visi dan misi RS Hermina.
Tidak hanya logo, Hermina juga meluncurkan plakat baru yang digunakan sebagai bentuk penghargaan kepada instansi atau rekanan yang bekerjasama dengan Hermina. Plakat berbentuk orang menggambarkan karyawan di lingkungan Hermina. Bentuk tangan melingkar menggambarkan komitmen, perlindungan, kehangatan terhadap pasien dengan tujuan tumbuh dan terkemuka di wilayah cakupannya.
“Dengan pembaharuan logo, plakat serta salam Hermina “Kami Komit, Kami Terkemuka”, diharapkan menjadi semangat baru RS Umum Hermina agar dapat tumbuh semakin besar dan terus memperluas jaringan pelayanan kesehatan secara profesional, bijaksana, dan terus berperan aktif meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien sesuai dengan standar pelayanan kesehatan di Indonesia,” tutup Hasmoro. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More