Frankfurt – – Deutsche Bank menjadi satu dari sekian bank yang ikut memberikan peringatan kepada investor tentang penggunaan bitcoin sebagai investasi.
“Saya sama sekali tidak merekomendasikan hal ini kepada investor sehari-hari,” ujar Ulrich Stephan, kepala strategi pemberi pinjaman terbesar Jerman, seperti dikutip dari Reuters.
Stephan mengatakan bahwa fluktuasi (bitcoin) terlalu besar dan regulasi masih lemah.
Bitcoin berhasil menembus level US$ 8.000 untuk pertama kalinya selama akhir pekan dan diperdagangkan pada US$ 8.216 pada Rabu lalu. Para ahli kemudian memprediksi bahwa bitcoin berpotensi menembus US$ 10.000.
Peminat bitcoin terus bertambah, dan pembelian bitcoin diketahui terus meningkat. Bersamaan dengan itu, banyak pula peringatan terkait potensi terjainya bubble. Chief Executive Officer JPMorgan Chase & Co Jamie Dimon awal tahun ini menyebut bitcoin sebagai sebuah “penipuan”.
Senada, Ketua UBS Axel Weber yang terus menghimbau agar hati-hati terhadap bitcoin. Meski demikian, dia mengakui ada potensi teknologi yang mendasari hal tersebut.
“Pada titik ini, saya sangat berhati-hati dengan bitcoin sebagai entitas. Saya jauh lebih optimis dengan teknologi yang mendasarinya,” imbuh Weber.(*)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More