Keuangan

Destry Damayanti: Digitalisasi Sistem Pembayaran Jadi Game Changer Perekonomian

Manado – Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti menekankan pentingnya meningkatkan layanan sistem pembayaran digital agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“Digitalisasi menjadi game changer bagi perekonomian Indonesia,” tegas Destry Damayanti saat memberikan keynote speech dalam Members Meeting ATM Bersama 2025 yang diselenggarakan oleh PT Artajasa Pembayaran Elektronis, di Manado, Jumat, 19 September 2025.

Akselerasi digital, menurut Destry, berjalan cukup cepat, sehingga tinggal bagaimana likuiditas di perbankan, apalagi dengan tambahan dana pemerintah ke perbankan BUMN sebesar Rp244 triliun, dapat disebarkan lebih merata hingga ke sektor mikro.

Dengan ekosistem yang lebih luas dan lebih aman, kata Destry, layanan pembayaran digital, termasuk mobile banking, diharapkan dapat terus mendorong pertumbuhan ekonomi.

Dalam catatan BI, pada 2024, nilai transaksi digital mencapai Rp70.900 triliun. Pertumbuhan ini terhitung sangat cepat, terlebih dengan berbagai terobosan yang dilakukan BI.

“Salah satu inovasi unggulan adalah QRIS, yang bahkan mendapat sorotan dan kekaguman dari banyak negara,” ujar Destry.

Baca juga: Artajasa Tegaskan Komitmen Perkuat Keamanan dan Digitalisasi Pembayaran di Members Meeting ATM Bersama 2025

Menurut Destry, QRIS tumbuh pesat karena mampu menghadirkan akses keuangan dengan teknologi sederhana, namun bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Penggunaan QRIS kini sudah mencapai 5,67 juta merchant dengan sekitar 40,97 juta pengguna, mayoritas berasal dari UMKM. Hal ini menjadi bukti akses keuangan bagi masyarakat sudah semakin luas.

“Mindset masyarakat pun berubah, semakin terbiasa dengan ekosistem digital. Ini merupakan pencapaian luar biasa,” tambahnya.

Baca juga: Atasi Tantangan Digitalisasi Sektor Keuangan, OJK Dorong Kolaborasi Lintas Sektor

Ke depan, proyeksi BI pada 2030 menyebut volume transaksi digital akan mencapai Rp146,3 miliar, atau naik empat kali lipat dibandingkan tahun 2024.

“Proyeksi ini juga ditopang oleh struktur demografi Indonesia yang didominasi generasi Z, Y, dan Alfa, yang sejak kecil sudah melek digital. Digitalisasi adalah keniscayaan yang tidak bisa dihindari,” tuturnya. (*) DW

Galih Pratama

Recent Posts

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

15 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

16 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

17 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

18 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

1 day ago

Muamalat DIN Dukung Momen Liburan Akhir Tahun 2025

Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More

1 day ago