Jakarta – Desa Devisa di Indonesia menjadi salah satu program yang dipelopori Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing komoditas yang dihasilkan wilayah sekitarnya.
Program Desa Devisa yang memberikan pendampingan dan pengembangan kapasitas pelaku usaha berorientasi ekspor mencatatkan sejarah dengan meluncurkan Desa Devisa ketiga di Indonesia berlokasi di Kabupaten Subang, Jawa Barat, hari ini (12/7) bertepatan dengan Hari Koperasi. Program yang berbasis pemberdayaan masyarakat ini mendorong kemandirian petani kopi melalui rangkaian pelatihan, pendampingan serta pemanfaatan jasa konsultasi, sehingga mampu merambah pasar ekspor kopi dunia dengan produk berkualitas.
Para petani kopi yang jumlahnya lebih dari 200 orang dan bernaung di bawah binaan Koperasi Gunung Luhur Berkah di Subang ini akan mendapatkan program pelatihan dan pendampingan selama enam bulan kedepan. Programnya meliputi pelatihan mengenai teknik budidaya dan pengolahan kopi, perluasan akses pasar ekspor, penyusunan laporan keuangan, dan peningkatan kapasitas produksi, dan LPEI akan bekerja sama dengan Koperasi Gunung Luhur Berkah (GLB) dalam proses pendampingan.
Pendampingan akan diberikan kepada petani di enam desa yaitu Cisalak, Nagrak, Cupunagara, Darmaga, Sukakerti, dan Pasanggrahan dengan produk unggulan kopi Arabika (Java Preanger) dan Robusta. Penerima manfaat langsung dari program pendampingan ini mencapai 208 petani kopi. Kapasitas produksi keenam desa mencapai lebih dari 100 ton biji kopi setiap tahunnya dengan luas kebun 140 hektar.
Direktur Eksekutif LPEI, D. James Rompas menyampaikan bahwa pihaknya optimis dengan kerja sama ini. Ia meyakini potensi Subang dengan komoditas kopinya dan berharap melalui program pelatihan selama enam bulan ke depan ini dapat meningkatkan kapasitas petani, sehingga kualitas biji kopinya juga dapat memenuhi kebutuhan ekspor.
“Kami juga berharap, kolaborasi yang terjalin antara Koperasi Gunung Luhur Berkah dan Pemerintah Daerah Subang dapat menjadi salah satu solusi awal di tengah kondisi pandemi yang kita hadapi,” ujar James pada acara peluncuran Desa Devisa Kopi Subang yang diselenggarakan secara virtual.
Sementara itu, Ketua Koperasi GLB, Miftahudin Shaf menambahkan, masyarakat telah bertani kopi dalam jangka waktu yang panjang dan tidak pernah terbayang bahwa produknya dapat diekspor. “Kami tentu berharap dengan program Desa Devisa, kopi kita dapat diekspor, terkenal hingga mancanegara dan petani dapat merasakan manfaat ekonomi dan sosial secara langsung,” ucapnya.
Program Desa Devisa membangun sinergi yang mengedepankan aspek koordinasi antar lembaga. Selain dengan pemerintah daerah dan koperasi setempat, LPEI juga bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (DJPEN) dalam proses penjajakan Desa Devisa Kopi Subang. Kolaborasi sejumlah institusi pusat dan daerah ini juga diharapkan dapat memperkuat program pendampingan yang akan diberikan.
Sebelumnya, LPEI telah berhasil membentuk dua Desa Devisa yaitu Desa Devisa Kakao di Jembrana, Bali dengan komoditas unggulan berupa biji kakao yang difermentasi dan Desa Devisa Kerajinan di Bantul, Yogyakarta dengan produk kerajinan ramah lingkungan yang telah mampu melakukan ekspor secara berkelanjutan ke Eropa. Kesuksesan pada dua desa tersebut dapat diduplikasi oleh Desa Devisa Kopi Subang, sehingga produk lokal Indonesia dapat mendunia serta memberikan dampak positif terhadap peningkatan ekonomi, sosial dan lingkungan bagi masyarakat setempat. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More
Jakarta - PT PLN (Persero) menyatakan kesiapan untuk mendukung target pemerintah menambah kapasitas pembangkit energi… Read More
Jakarta - Additiv, perusahaan penyedia solusi keuangan digital, mengumumkan kemitraan strategis dengan PT Syailendra Capital, salah… Read More
Jakarta – Super App terbaru dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), yaitu BYOND by… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing keluar (capital outflow) dari Indonesia pada pekan kedua… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa data perdagangan saham pada pekan 11… Read More