Ekonomi dan Bisnis

Deretan Perusahaan Raksasa yang PHK Karyawan Pekan Ini

Jakarta – Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) masih belum usai. Dalam sepekan ini saja, ada sejumlah perusahan besar yang mengumumkan pemangkasan karyawan untuk bisa bertahan ditengah ketidakpastian ekonomi.

Berikut daftar perusahaan mengumumkan PHK besar-besaran yang sudah Infobanknews rangkum untuk Anda.

1. Walt Disney

Perusahaan konglomerat hiburan dunia, Walt Disney pada Senin, (24/4/2023) memulai proses pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran kepada pekerjanya. Keputusan ini diambil manajemen untuk memangkas pengeluaran dan merampingkan organisasi.

Setidaknya ada 7.000 pekerja yang terkena PHK di sejumlah divisi utama perusahaan mencakup Disney Entertainment dan Disney Parks, Experiences and Products.

Diketahui, keputusan pemecatan yang dilakukan Walt Disney telah direncanakan sejak bulan Februrari 2023, terhadap 7.000 dari 220.000 pekerja. 

PHK dilakukan untuk memangkas biaya pengeluaran tahunan sekitar US$5,5 miliar atau setara dengan Rp81 triliun

CEO Walt Disney Bob Iger mengatakan, pihaknya memberi tahu kelompok karyawan yang terkena PHK selama empat hari ke depan sejak keputusan pengumuman dilakukan.

“Realitas sulit yang dialami banyak kolega dan rekan yang meninggalkan Disney bukanlah sesuatu yang kami anggap enteng,” tulis Iger, dikutip Bloomberg.

2. 3M Company

Perusahaan manufaktur dan teknologi, 3M Company harus juga mengambil tindakan PHK kepada 6.000 karyawan secara global. Langkah yang diambil ini sebagai upaya restrukturisasi yang tengah dihadapi dan diharapkan dapat menghemat pengeluaran hingga UD900 juta atau setara dengan Rp13,4 triliun per tahun.

Chief Executive Officer 3M Mike Roman mengatakan, PHK kepada karyawan akan semakin menyederhanakan operasional serta meningkatkan profitabilitas. Namun, para investor sebagian besar mengabaikan ekspektasi tersebut.

“Ada banyak sekali inisiatif efisiensi di sini, dan hanya sedikit yang terlihat selama bertahun-tahun. Ini sepertinya akan terus berlanjut,” tulis Analis JPMorgan Steve Tusa, dikutip Rabu (26/4/2023).

Aksi restrukturisasi 3M bukan kali in saja terjadi. Pada Januari lalu, 3M telah lebih dahulu memangkas 2.500 karyawan manufaktur yang diumumkan sejak Roman diangkat sebagai CEO pada tahun 2018.

3. Deloitte

Salah satu kantor akuntan publik terbesar dunia, Deloitte tak luput dari badai pemutusan hubungan kerja (PHK) yang tengah melanda Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan memo internal karyawan yang bocor ke publik, sebanyak 1.200 karyawan atau 1,5% dari total keseluruhan karyawan yang berada di AS harus dirumahkan.

Opsi PHK dilakukan lantaran terjadi penurunan bisnis konsultasi mereka. Selain itu, dipengaruhi juga oleh penurunan aktivitas merger dan akuisisi.

“Bisnis AS kami terus mengalami permintaan klien yang kuat. Karena pertumbuhan dalam praktik tertentu moderat, kami mengambil tindakan personel yang sederhana jika diperlukan,” tulis memo tersebut dilansir dari Reuters, 26 April 2023.

Deloitte sendiri merupakan perusahaan penyedia jasa konsultasi terkemuka penasihat keuangan, penasihat risiko, pajak & hukum, dan layanan terkait lainnya.

4. ESPN

Perusahaan tv kabel olahraga populer, ESPN juga melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 300 karyawan. Hal ini terjadi sebagai dampak perampingan perusahaan induk, Walt Disney.

Dikutip CNBC, Minggu (23/4/2023), diketahui pemangkasan dilakukan pada bagian on-air talent and management. Adapun, jumlah karyawan yang dipecat oleh ESPN masih belum diungkap dan proses pengambilan keputusan masih terus berlangsung.

Sebelumnya, ESPN telah memecat sekitar 300 karyawannya pada tahun 2020 lantaran pandemi COVID-19 yang berimbas kepada kelangsungan bisnis. Angka tersebut merupakan 10 persen dari total karyawan ESPN.

Presiden ESPN Jimmy Pitaro mengatakan, berbagai langkah jangka pendek telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan bisnis tersebut.

“Kami memberlakukan beberapa langkah seperti pengurangan gaji eksekutif dan karyawan talent, cuti, dan pemotongan anggaran,” katanya dikutip AP News

5. Stellantis

Perusahaan manufaktur otomotif multinasional asal Belanda, Stellantis turut melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 3.500 karyawan di Amerika Serikat (AS).

Menariknya, induk dari Jeep dan Chrysler ini menawarkan uang pesangon sebesar USD50.000 atau setara dengan Rp741 juta (kurs Rp 14.821).

Dalam surat laporan kepada serikat pekerja United Auto Workers (UAW)  per Senin (24/4/2023), yang kemudian diunggah di Facebook mereka sehari setelahnya, kebijakan PHK tersebut ditunjukan kepada pekerja paruh waktu yang dibayar per jam.

“Produsen mobil tersebut tengah mencari cara mengurangi tenaga kerja per jamnya dengan menawarkan paket insentif yang mencakup pesangon USD50 ribu untuk pekerja yang dipekerjakan sebelum 2007,” tulis surat UAW, melansir Reuters, Rabu (26/4/2023).

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Mau ke Karawang Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Tarif dan Cara Pesannya di Sini!

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More

10 hours ago

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

12 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

12 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

14 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

19 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

21 hours ago