Analisis

Deretan Negara yang Mulai Tinggalkan Dolar AS, Terbaru Ada India dan UEA

Jakarta – Posisi Amerika Serikat (AS) sebagai negara dengan ekonomi terkuat di dunia mulai terancam. Hal tersebut bisa dilihat dari pelbagai negara di dunia mulai tinggalkan dolar AS dalam transaksi perdagangannya.

India dan Uni Emirat Arab (UEA) misalnya, kedua negara sepakat untuk menggunakan mata uang lokal masing-masing dalam transaksi antar negara.

Keputusan tersebut seiring dengan kebijakan Perdana Menteri Narendra Modi meningkatkan peran rupee dalam skala global. 

Dinukil Bloomberg, Rabu (19/7), kesepakatan MoU tersebut akan memfasilitasi transaksi dan pembayaran antar negara serta mendorong kerja sama ekonomi kedua negara yang lebih besar.

Baca juga: Digital Payment Antar Negara Kurangi Ketergantungan RI Terhadap Dolar AS

Dari kesepakatan tersebut, tentunya akan membantu masing-masing negara membangun kerangka untuk transaksi rupee dan dirham yang saling terkoneksi melibatkan perusahaan switching RuPay dan UAESWITCH. Ini  memungkinkan India dan UEA menerima kartu domestik dan memproses transaksi kartu. 

Dalam berbagai kesempatan, Perdana Menteri Narendra Modi menyatakan keinginan kuat untuk menjadikan mata uang rupee secara global, karena India memposisikan dirinya sebagai alternatif manufaktur dari China.

Dilaporkan Bloomberg, kampanye yang dilakukan Modi selama setahun tersebut telah melihat sedikit kemajuan sejauh ini. Sejak proyek dimulai, total perdagangan dalam mata uang lokal mencapai sekitar 10 miliar rupee atau sekitar US$ 120 juta dibandingkan dengan perdagangan barang India sebesar US$ 1,2 triliun pada tahun fiskal yang lalu. 

China dan Brazil Tinggalkan Dolar AS

Langkah serupa juga telah dilakukan China dan Brasil. Kedua negara sepakat untuk tidak lagi menggunakan dolar AS dan beralih menggunakan mata uang mereka sendiri, yuan dan real.

Kesepakatan kedua negafra sendiri bernilai sangat fantastis, dengan total mencapai US$ 171,49 miliar. Artinya, ada permintaan dolar sebesar US$ 171 miliar yang menguap dalam perdagangan global.

Baca juga: BRICS Buat Mata Uang Anyar, Nasib Dolar AS Tergeser?

Mata Uang BRICS

Negara-negara yang beraliansi BRICS juga tengah merencanakan untuk meninggalkan dolar AS serta euro Eropa untuk melakukan perdagangan antarnegara. Saat ini, aliansi negara tersebut dalam proses menciptakan alat pembayaran baru.

BRICS sendiri beranggotakan Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan. Pembahasan mata yang baru muncul lagi akhir Maret dengan inisiasi Rusia.

Nantinya mata uang BRICS akan diamankan dengan emas dan komoditas lain, termasuk elemen tanah jarang. Hal tersebut diutarakan anggota parlemen Rusia Alexander Babakov saat berkunjung ke India. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

10 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

10 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

11 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

12 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

12 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

13 hours ago