Market Update

DER WIKA Gedung Turun di Kuartal III 2025, Ini Pemicunya

Poin Penting

  • DER WIKA Gedung turun ke 0,90 kali pada kuartal III 2025, dari 0,98 kali setahun sebelumnya
  • Pendapatan WIKA Gedung merosot signifikan menjadi Rp1,17 triliun, dibandingkan Rp2,26 triliun pada kuartal III 2024, dengan seluruh segmen turut mencatat pelemahan.
  • Perseroan rugi Rp50,44 miliar pada kuartal III 2025, berbalik dari laba Rp47,10 miliar tahun sebelumnya.

Jakarta – Rasio utang terhadap ekuitas atau Debt to Equity Ratio (DER) PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) atau WIKA Gedung tercatat mengalami penurunan di kuartal III 2025 menjadi 0,90 kali dari 0,98 kali di periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara itu, pada rentang tahun 2022-2024 DER WIKA Gedung masih terjaga baik, dengan per tahunnya tercatat 1,14 kali, 1,17 kali, dan 1,20 kali.

Direktur Keuangan, Human Capital dan Manajemen Risiko WEGE, Hartanto Karti Raharjo, mengatakan kondisi tersebut dipengaruhi oleh utang yang meningkat dan ekuitas Perseroan yang tertekan akibat kerugian WEGE.

Baca juga: WIKA Gedung Bidik Kontrak Baru Rp3 Triliun pada 2026

“Jadi memang dari sisi utang kita ini meningkat. Lalu dari sisi ekuitasnya itu juga ada karena memang adanya kerugian kuartal III sampai kuartal IV karena memang impairment. Jadi sehingga ekuitasiannya juga turun,” ucap Hartanto dalam Paparan Publik di Jakarta, 28 November 2025.

Meski demikian, Hartanto bilang DER WIKA Gedung yang berfokus pada konstruksi dapat membaik melalui peningkatan penjualan yang dapat mendorong perbaikan pendapatan.

“Kalau misalnya kita bandingkan dengan fee cost-nya Itu akan bisa mengimbangi atau paling tidak bisa melebihi untuk menutup fee cost yang ada. Selain itu juga kita melakukan efisiensi di-operate kami maupun di HPP,” imbuhnya.

Dengan strategi tersebut, dirinya berharap laba perseroan dapat terkerek naik dan ekuitas juga mengalami peningkatan.

Pendapatan WIKA Gedung Merosot

Penurunan juga terjadi pada pendapatan WIKA Gedung. Di kuartal III 2025, pendapatan perseroan tercatat turun menjadi Rp1,17 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,26 triliun.

Riciannya, pendapatan perseroan terbagi menjadi empat segmen, antara lain kontruksi Rp1,12 triliun, konsesi Rp43,64 triliun, properti Rp8,58 miliar, dan Rp160 juta untuk industri.

Tidak hanya itu, perseroan juga mencatatkan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp50,44 miliar di kuartal III 2025, padahal periode yang sama tahun lalu WIKA Gedung mampu untung Rp47,10 miliar. (*)

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

14 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

15 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

15 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

16 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

1 day ago

Muamalat DIN Dukung Momen Liburan Akhir Tahun 2025

Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More

1 day ago