Jakarta – PT Kaya Lautan Permata meluncurkan platform Investasi Kaya (Kaya), aplikasi investasi reksa dana yang didukung teknologi artificial intelligence (AI). Aplikasi ini diklaim akan memudahkan investor untuk mengelola investasi di tengah volatilitas pasar Indonesia.
Menurut Jonathan Renaldi, CEO dan Founder Kaya, minat masyarakat untuk berinvestasi sebenarnya semakin tinggi. Namun, kondisi pasar yang tidak terduga kerap membuat investor merasa ragu dan takut salah mengambil keputusan.
“Banyak orang takut berinvetasi karena kinerja yang tidak tentu. Itu sangat wajar. Faktanya pada saat kita melakukan riset, kalau orang berinvestasi dan mencoba-coba sendiri, rata-rata rate of return-nya hanya 2,1 persen. Jauh dibandingkan rate of return dari risk free asset, atau yang kita sebut deposito,” papar Jonanthan saat peluncuran Kaya di Jakarta, Rabu, 20 November 2024
Ia melanjutkan, rata-rata orang yang berinvestasi sendiri tidak bisa disiplin memantau pergerakan pasar yang volatile. Sebagian besar investor juga mempunyai keterbatasan waktu untuk menganalisa begitu banyak data yang kompleks. Hasil investasinya pun kerap menjadi tidak optimal.
Baca juga: BEI Perkuat Ekosistem Reksa Dana Melalui Pembaruan Peraturan Nomor I-C
Kaya dirancang untuk menawarkan cara baru berinvestasi dengan sejumlah kemudahan melalui penggunaan teknologi AI. Ini diklaim bisa mengoptimalkan hasil investasi para investor, tanpa mengorbankan banyak waktu untuk melakukan analisa sendiri.
Kaya juga menggandeng manajer investasi berpengalaman. Kaya memberikan pengalaman investasi handsfree, di mana investor berpeluang mengembangkan portofolionya tanpa perlu memberikan perhatian yang terus menerus. Investor bisa fokus pada pekerjaan atau kehidupannya. Sementara Kaya menangani kompleksitas investasi mereka.
Salah satu diferensiasi Kaya dibandingkan platform sejenis adalah fitur KayaSmart+. Fitur ini diklaim mampu memaksimalkan imbal hasil investasi di setiap kondisi pasar. KayaSmart+ akan beradaptasi dengan cepat dan dinamis dengan mengubah alokasi aset serta memastikan kinerja portofolio tetap optimal.
Baca juga: Reksa Dana PNM Indeks Infobank15: Solusi Investasi di Tengah Momentum Penurunan Suku Bunga
Dengan dukungan teknologi AI, KayaSmart+ disesuaikan juga dengan profil risiko investor. Platform ini juga memungkinkan nasabah memantau portofolio investasinya secara real time. Sebagai informasi, investasi di pasar modal sekarang ini makin diminati.
Produk reksadana menjadi salah satu instrumen yang paling banyak dipilih investor. Selama lima tahun terakhir (2019-2023), pertumbuhan jumlah investor reksa dana melonjak tajam. Tingkat pertumbuhan rata-rata geometrik tahunan sebesar 62,89 persen, jauh di atas pertumbuhan investor di pasar modal, saham, dan SBN. (*) Ari Astriawan
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More