News Update

Dengan Aset Rp119,4 Triliun, Kemampuan LPS Tangani Bank Gagal Meningkat

Bandung –  Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) mengklaim memiliki kemampuan jika ada bank bermasalah yang ditangani. Dengan aset per Oktober 2019 yang tumbuh 16,21% menjadi Rp119,40 triliun dan cadangan penjaminan Rp91,7 triliun atau 1,54% dari total DPK, LPS mampu menjalankan fungsinya dalam memberi penjaminan simpanan masyarakat maupun dalam konteks likuidasi terhadap bank gagal.

Tugas LPS dalam menangani bank diatur sesuai UU LPS dan UU PPKSK. LPS melaksanakan penyelesaian bank gagal tidak berdampak sistemik dan menangani bank berdampak sistemik. Apabila OJK tidak dapat lagi menyelesaikan permasalahan solvabilitas bank, maka penanganannya diambil LPS melalui berbagai opsi, baik melalui purchase and assumption, bring bank, penyertaan modal sementara, dan likuidasi. 

Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah enggan mengungkap tingkat kesehatan bank di Indonesia yang menjadi ranahnya OJK. “Tentu kita tidak berharap ada bank yang diserahkan OJK. Tapi karena memiliki tugas untuk menjamin dana masyarakat dan menangani bank gagal, tentu kami punya persiapan dan memiliki opsi-opsi untuk menangani kalau ada bank gagal,” ujarnya pada acara Focus Group Discussion (FGD) dengan Senior Editor di Bandung, Sabtu, 21 Desember 2019.

Menurut Biro Riset Infobank per September 2019, kuda-kuda perbankan cukup kuat dengan capital adequacy ratio (CAR) yang mencapai 23,50%. Namun ada sejumlah bank yang berkinerja lemah dan berpotensi bermasalah, bank jika tidak ditangani akan menjadi bank gagal. Tercatat ada enam bank yang sudah merugi selama dua hingga lima tahun secara berturut-turut dan satu diantaranya mencatat CAR 10,01%.

Meskipun batas CAR minimum sesuai regulasi 8%, tapi untuk memenuhi ketentuan Basel 3 bank harus memiliki CAR minimum 12%. Anggota Dewan Komisioner LPS Didik Madiyono pun mengaku, bahwa pihaknya sudah memanggil sejumlah bank yang kinerjanya lemah. “Kami tidak bertindak sebagai pengawas, tapi kami juga memanggil mereka untuk menanyakan masalah- masalah yang mereka hadapi,” ucapnya menjawab pertanyaan infobanknews. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Caturkarda Depo Bangunan (DEPO) Raih Penjualan Rp2,02 Triliun di Kuartal III-2024

Jakarta - PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) hari ini mengadakan paparan publik terkait kinerja… Read More

20 mins ago

Utang Luar Negeri RI Naik di Triwulan III 2024, Tembus Rp6.797 Triliun

Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III 2024 tercatat… Read More

38 mins ago

Wamenkop Ferry: Koperasi Susu Boyolali Harus jadi Pelaku Industri Pengolahan

Jakarta - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono turun tangan mengatasi kisruh yang membelit Koperasi Produksi Susu… Read More

57 mins ago

Finalisasi KUB dengan Bank Jatim, Bank Banten Optimis Segera Teken Shareholder Agreement

Serang - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) menyakini proses kelompok usaha bank… Read More

1 hour ago

MUFG Bank Cabang Jakarta Raih Laba Rp5,88 Triliun di September 2024, Tumbuh 22,74 Persen

Jakarta – MUFG Bank Cabang Jakarta, berhasil mencatatkan kinerja positif pada kuartal III 2024. Berdasarkan… Read More

2 hours ago

IHSG Sesi I Kembali Ditutup Anjlok 1 Persen Lebih ke Level 7.136

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I, hari ini, 15 November… Read More

2 hours ago