Jakarta — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) sebagai salah satu bank nasional yang membuka cabang di Hongkong meyakinkan, bahwa bisnisnya tidak terkena dampak dari kerusuhan.
Konflik yang diawali oleh penolakan RUU ekstradisi yang memicu gelombang demonstrasi sejak bulan Juni lalu di Hongkong. Bahkan pada 12 Agustus lalu, unjuk rasa para demonstran mampu melumpuhkan pusat-pusat transportasi seperti bandara. Banyaknya aksi demo dan kerusuhan yang terjadi sangat berpotensi untuk melumpuhkan industri vital yang berada di Hongkong tak terkecuali industri perbankan.
Direktur Utama BRI, Suprajarto mengatakan, bahwa kerusuhan dan demonstrasi Hongkong belum terlalu berdampak pada Bank BRI yang ada di dalam maupun luar negeri. “Kebetulan BRI Hongkong juga statusnya belum melayani retail. Sehingga, yang terkait kerusuhan dan lain sebagainya belum berdampak langsung,” ujarnya di Jakarta, belum lama ini.
Meski demikian, perseroan akan terus mengawasi demonstrasi Hongkong yang berkepanjangan tersebut. “Kita akan terus monitor dan evaluasi seberapa jauh kalau kerusuhan Hongkong ini berkepanjangan,” tutup Supra
Sebagai info, bank pencetak laba terbesar di Indonesia ini memulai bisnis di Hongkong sejak tahun 1989. Kantor cabang ini bertujuan untuk mewakili kantor pusat BRI dalam melayani nasabah, counterpart dan otoritas Hong Kong. (*) Evan
Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More
Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang stabil pada kisaran… Read More
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Jakarta - Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Suharyono menjelaskan kronologis polisi tembak polisi yang melibatkan bawahannya,… Read More
Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung mendukung langkah PLN… Read More