Jakarta -Indonesia memiliki demografi yang sangat baik. Jika dikelola secara baik, maka akan memberikan kontribusi yang nyata bagi percepatan pembangunan yang berkesinambungan. Hal ini diungkapkan Menteri Keuangan, Bambang P.S. Brodjonegoro dalam International Conference on Family Planning (ICFP) 2016 di Nusa Dua, Bali, Senin, 25 Januari 2016. .
Bambang menjelaskan, sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, Indonesia memiliki 64% populasi dalam rentang usia produktif. Oleh karena itu, Indonesia berpotensi mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dengan memanfaatkan bonus demografi tersebut, terutama dari peningkatan produktivitas pekerja usia muda.
Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Indonesia pun menangani isu ini melalui dua pilar kerangka kebijakan ekonomi, yaitu pembangunan sumber daya manusia dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
“Pembangunan sumber daya manusia meliputi peningkatan dalam pendidikan berkualitas tinggi, hubungan pendidikan dengan indutri, pelatihan keterampilan, inovasi, dan produktivitas,” jelas dia.
Sementara, pertumbuhan yang inklusif meliputi kebijakan anti kemiskinan, perlindungan sosial dan keuangan yang inklusif.(*) Ria Martati
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More