Internasional

Demi Hemat Anggaran, Produsen Truk Listrik AS PHK 270 Karyawan

Jakarta – Nikola, produsen truk listrik yang bermarkas di Arizona, Amerika Serikat (AS) melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 270 karyawan. Opsi PHK terpaksa dilakukan perusahaan untuk memotong biaya dan mempertajam fokus bisnis di pasar Amerika Utara. 

Dinukil Reuters, Senin (19/6/2023), perusahaan yang berdiri tahun 2015 itu, diproyeksikan dapat menghemat anggaran sekitar USD50 juta per tahun atau setara Rp748 miliar. Adapun, penggunaan kas tahunan perusahaan diperkirakan berkurang menjadi USD400 juta pada 2024.

Di tengah pemangkasan ratusan karyawan tersebut, Nikola terlibat dalam perselisihan dengan pendiri serta pemegang saham utamanya Trevor Milton.

Dirinya yang telah menyerukan perubahan kepemimpinan dan mendesak investor lain untuk memilih menentang proposal perusahaan dalam meningkatkan jumlah saham yang diizinkan untuk diterbitkan.

Baca juga: Buntut Dituntut SEC, Binance US PHK Puluhan Pekerja

Padahal, di tengah kekhawatiran perlambatan penjualan akibat ketidakpastian ekonomi global, perusahaan justru mengejar lebih banyak pembuangan saham untuk mengumpulkan dana.

Di mana, saham perusahaan tersebut melonjak hampir 1% dalam sesi perperdagangan setelah bel. Itu ditutup 15% lebih rendah di sesi perdagangan reguler.

Saham pembuat mobil yang berbasis di Phoenix, Arizona itu naik hampir 1% dalam sesi pembukaan perdagangan. Namun, ditutup merosot  15% lebih rendah di sesi perdagangan reguler. 

Hal ini menyusul pengetatan kebijakan moneter oleh bank sentral AS Federal Reserve atau The Fed. Badai PHK memang masih menghantui industri otomotif Amerika, di mana sebelumnya produsen mobil General Motors Co juga menyusul perusahaan lainnya dalam melakukan pemangkasan ratusan pegawai dalam jajaran eksekutif.

PHK di Industri  Otomotif Amerika

Selain Nikola, badai PHK di industri otomotif Amerika juga menerpa perusahaan multinasional otomotif, General Motors (GM). Setidaknya, ada ratusan pekerja kontrak penuh waktu terdampak PHK, termasuk di pusat tekniknya di pinggiran Detroit, AS.

Dikutip Reuters, Rabu (3/5/2023), para pekerja yang dipecat berada dalam pengembangan produk global di lokasi seperti Warren Tech Center perusahaan.

Chief People Officer GM Arden Hoffman mengatakan, PHK dilakukan kepada sejumlah eksekutif global dan karyawan. 

Baca juga: Lagi, Produsen Daging Asal AS Kembali PHK Ratusan Karyawan

Pada laporan keuangan 2022, GM sudah merencanakan memangkas USD2 miliar dalam dua tahun ke depan. Namun, CEO GM Mary Barra mengatakan kepada para investor tidak akan melakukan PHK.

Pada April 2023, sekitar 5.000 pekerja memilih keluar dari perusahaan. Pada Maret GM juga melakukan PHK terhadap ratusan karyawan sebagai bagian dari efisiensi biaya dalam rangka transisi kepada kendaraan listrik.

Saat ini, GM mempunyai 58 ribu staf berbasis gaji standar AS dan juga 46 ribu pekerja yang dibayar per jam. Total karyawannya secara global mencapai 17 ribu. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Kemenperin Dorong Kolaborasi Startup dan IKM untuk Transformasi Digital

Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Ditjen IKMA)… Read More

2 hours ago

OJK Terbitkan Aturan Terkait Perdagangan Kripto, Ini Isinya

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Peraturan OJK (POJK) Nomor 27 Tahun 2024 tentang… Read More

7 hours ago

OJK: BSI Tengah Siapkan Infrastruktur untuk Ajukan Izin Usaha Bullion Bank

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan proses pengembangan kegiatan usaha bullion atau usaha yang berkaitan dengan… Read More

8 hours ago

Libur Natal dan Tahun Baru, CIMB Niaga Optimalkan Layanan Digital

Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) mengoptimalkan fasilitas digital banking yang dimiliki sebagai alternatif… Read More

8 hours ago

Jelang Libur Natal, IHSG Ditutup Merah ke Level 7.065

Jakarta - Menjelang libur dan cuti bersama perayaan Natal 2024, indeks harga saham gabungan (IHSG)… Read More

9 hours ago

Komisi VII DPR Dukung PPN 12 Persen, Asalkan…

Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI Dina Lorenza menyatakan dukungannya terhadap kenaikan Pajak Pertambahan… Read More

9 hours ago