Jakarta – Daya beli masyarakat yang menurun akibat pandemi menyebabkan pertumbuhan ekonomi nasional tertekan. Wakil Ketua ISEI Jakarta Aviliani menilai, pemberian Kredit Modal Kerja (KMK) dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tidak akan efektif, apabila tidak dibarengi dengan dorongan sisi demand atau permintaan masyarakat.
Menurutnya, kebijakan yang ditawarkan pemerintah saat ini lebih banyak di sisi supply, seperti penjaminan kredit modal kerja, hingga KUR dengan bunga subsidi. Padahal, permintaan atau demand kredit saat ini sedang rendah. Sehingga, stimulus pemerintah menjadi kurang efektif.
“Saat ini, pemerintah ingin perekonomian tumbuh dengan memperbolehkan perbankan memberikan kredit. Namun, permintaan akan kredit tersebut rendah. Sekarang yang dibutuhkan adalah dorongan demand pada masyarakat,” ujar Aviliani dalam diskusi ISEI yang digelar virtual di Jakarta, Kamis, 10 September 2019.
Aviliani menambahkan, stimulus supply seperti penjaminan kredit modal kerja dan pinjaman tanpa bunga belum diperlukan untuk saat ini. Dirinya khawatir jika tetap diberikan, pinjaman dan kredit tersebut akan menjadi kredit macet karena debitur kesulitan mengangsur. Akan lebih baik apabila pemerintah dapat mengalihkan stimulus pada sisi supply ke sisi demand.
“Dalam waktu beberapa bulan ke depan, pemerintah perlu mengalihkan dana Rp400 triliun pada supply ke demand yang hanya Rp200 triliun. Intinya adalah memindahkan supply ke demand, terutama di fiskal,” pungkasnya. (*) Evan Yulian Philaret.
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama anggota Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa, data perdagangan saham pada pekan ini,… Read More
Bangkok – Perkembangan layanan pembayaran non tunai alias QR Code di Negeri Gajah Putih begitu… Read More
Jakarta – BNI Asset Management atau BNI AM kembali berkolaborasi dengan Mandiri Sekuritas menyelenggarakan kegiatan… Read More
Jakarta – PTPN Group bersama kementerian dan sejumlah institusi berkolaborasi meluncurkan program “Manis Swasembada Gula”.… Read More
Jakarta – Bangkok Bank sukses mengakuisisi 89,12 persen saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dari Standard Chartered Bank dan… Read More