Moneter dan Fiskal

Defisit Transaksi Berjalan RI Diproyeksi Sentuh 1,1% di 2023

Jakarta – Bank Mandiri memperkirakan neraca transaksi berjalan Indonesia defisit sebesar 1,10% dari PDB (Produk Domestik Bruto) pada tahun 2023, dibandingkan dengan surplus di tahun 2022 yang sebesar 1%. Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan, ketidakpastian global yang tinggi memberikan tantangan bagi sektor eksternal Indonesia pada tahun 2023.

“Neraca transaksi berjalan Indonesia akan berubah menjadi defisit yang terkendali sekitar 1,10% dari PDB pada tahun 2023 dari surplus 1,00% dari PDB pada tahun 2022,” ujar Faisal dalam keterangannya, dikutip, Selasa, 21 Februari 2023.

Berdasarkan data dari Bank Indonesia (BI), Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan IV-2022 surplus US$ 4,7 miliar, meningkat dibandingkan dengan kinerja triwulan sebelumnya yang tercatat defisit US$1,3 miliar.

Dia melanjutkan, ditengah ketidakpastian perekonomian global pertumbuhan ekspor dapat mereda karena penurunan harga komoditas, didorong oleh permintaan global yang melambat di tengah inflasi yang tinggi dan normalisasi kebijakan moneter yang agresif.

“Meskipun diproyeksikan menyusut, surplus perdagangan dapat bertahan lebih lama karena kita melihat bahwa penurunan harga komoditas akan lebih bertahap, berkat pembukaan kembali ekonomi China dan kondisi yang lebih baik dari perkiraan di kawasan Euro,” jelas Faisal.

Sementara itu, untuk pertumbuhan impor bisa lebih tinggi dari pertumbuhan ekspor pada 2023 karena permintaan domestik terus menguat, menyusul pencabutan PPKM pada akhir 2022 dan keputusan untuk melanjutkan Proyek Strategis Nasional.

“Namun, pertumbuhan impor pada 2023 terlihat melemah dari pertumbuhan 2022 karena harga minyak yang lebih rendah dan antisipasi penurunan ekspor, karena beberapa bahan baku untuk menghasilkan barang ekspor diperoleh dari impor,” pungkasnya

Selain itu, meningkatnya kekhawatiran perlambatan ekonomi global dapat memicu sentimen risk-off, terutama di pasar saham. Pembukaan kembali ekonomi China, ekonomi terbesar kedua di dunia, juga dapat menarik investor untuk mencari rebalancing portofolio di kawasan Asia.

Meskipun sebagian besar Bank Sentral utama cenderung mempertahankan suku bunga kebijakan global yang lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama dalam menjinakkan inflasi, pihaknya melihat kenaikan suku bunga mencapai puncaknya pada akhir semester I-2023.

“Ditambah dengan pengelolaan fiskal yang solid di mana defisit fiskal kembali ke bawah 3% dari PDB lebih cepat dari yang direncanakan, kondisi tersebut dapat mengurangi risiko arus keluar dan memberikan potensi arus masuk di pasar obligasi,” katanya.

Dengan demikian, investasi portofolio masih bisa memiliki ruang untuk mencatatkan net inflow. Selain itu, agenda pemerintah untuk terus menurunkan sumber daya alam dapat menarik lebih banyak aliran investasi langsung ke Indonesia. Upaya menjaga dana hasil ekspor sumber daya alam (DHE), termasuk instrumen Bank Indonesia berupa simpanan berjangka valas dari DHE, juga dapat mencegah penempatan aset di luar negeri.

Secara keseluruhan, cadangan devisa tetap memadai, sekitar US$135 – US$145 miliar pada akhir tahun 2023. Hal ini dapat mendukung nilai tukar Rupiah terhadap Dolar selama periode ketidakpastian global yang tinggi. “Oleh karena itu, kami memperkirakan Rupiah sekitar Rp15.285 per dollar AS pada akhir tahun 2023, rata-rata sekitar Rp15.220 per dollar AS pada tahun 2023,” imbuh Faisal. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Irawati

Recent Posts

RUPSLB Adaro Bagikan Dividen Rp41,7 Triliun dan Ganti Nama jadi AlamTri Resources

Jakarta - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) pada hari ini (18/11) telah melangsungkan Rapat… Read More

1 hour ago

Gandeng Smartfren, IIF Salurkan Kredit Sindikasi Senilai Rp500 Miliar

Dukung Akses Telekomunikasi danInformasi, IIF Salurkan Kredit SindikasiRp500 miliar. PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF)bekerja sama… Read More

2 hours ago

Agung Podomoro Land Jual Hotel Pullman Ciawi Vimalla Hills untuk Bayar Utang

Jakarta - PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) resmi menjual salah satu kepemilikan aset propertinya, yakni… Read More

2 hours ago

Jadi Konstituen Indeks MSCI ESG Indonesia, Skor ESG BBNI Masuk 5 Terbaik

Jakarta - Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (kode saham: BBNI) menempati posisi penting… Read More

3 hours ago

Ngeri! Ini Sederet Dampak jika PPN 12 Persen Berlaku 2025

Jakarta – Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) menyebutkan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai… Read More

4 hours ago

INDEF Bagikan Jurus Agar RI Keluar dari Jebakan Ekonomi 5 Persen

Jakarta – Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menyampaikan sejumlah saran kebijakan agar Indonesia keluar… Read More

5 hours ago