Anggaran Kemenkeu. (Foto: Ilustrasi)
Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat defisit Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) telah mencapai Rp257,8 triliun di semester I 2020 atau setara dengan 1,57% terhadap produk domestik bruto (PDB).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan defisit terjadi lantaran pemerimaan negara yang masih tertekan sementara belanja negara masih melambung. Tercatat untuk penerimaan negara berhasil terkumpul Rp811,2 triliun atau turun 9,8% dibandingkan periode yan sama tahun lalu (yoy). Sementara belanja negara, realisasinya mencapai Rp1.068,9 triliun atau tumbuh 3,3% (yoy).
“Realisasi defisit APBN tersebut tentu lebih dalam dibandingkan tahun 2019 yang mencatatkan defisit Rp135,1 triliun atau 0,85% dari PDB,” kata Sri Mulyani saat press confrence APBN Kita di Jakarta, Senin 20 Juli 2020.
Lebih lanjut dirinya menyebut, belanja negara mengalami pertumbuhan positif 3,3% (yoy), namun masih melambat jika dibandingkan Juni 2019 yang mampu tumbuh 9,6% (yoy).
Secara rinci, kata dia, belanja kementerian dan lembaga mencapai Rp350,4 triliun, tumbuh melambat 2,4% (yoy). Sementara belanja non kementerian dan lembaga Rp318,1 triliun, tumbuh 10,3% (yoy). Realisasi transfer ke daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp400,4 triliun, turun 0,9% (yoy).
Sementara penerimaan negara yang turun tersebut terdiri dari penerimaan pajak yang turun hingga 12% (yoy) atau hanya sebesar Rp531,7 triliun di Juni 2020. Sementara penerimaan cukai dan kepabeanan masih tumbuh positif 8,8% (yoy) atau Rp93,2 triliun.
Selain penerimaan negara, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) juga tertekan hingga 11,8% (yoy). PNBP sumber daya alam hanya Rp54,5 triliun di akhir Juni 2020, turun 22,9% (yoy). Penurunan ini jauh lebih dalam dibandingkan Juni 2019 yang turun hanya 5,8% (yoy). Begitu juga dengan PNBP non sumber daya alam yang hanya Rp130 triliun atau turun 6,1% (yoy). Padahal PNBP non sumber daya alam ini mampu tumbuh hingga 36% di Juni 2019.
Sedangkan penerimaan negara dari hibah mencapai Rp1,7 triliun, melesat 231% (yoy). Di Juni 2019, penerimaan hibah hanya Rp0,5 triliun, bahkan pertumbuhannya negatif 83,2% (yoy). (*)
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More