Moneter dan Fiskal

Defisit APBN Diproyeksi di Bawah 2,8%

Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu memprediksi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2023 berada bawah 2,8%. Hal ini jauh lebih rendah dari susunan APBN 2023 yang berada di bawah 3%.

“Karena penerimaan lebih bagus dan waktu kita desain APBN-nya kan relatif cukup konservatif sehingga penerimaan kita masih ada momentum yang cukup bagus sehingga ini akan mengurangi defisit,” kata Febrio kepada Wartawan di Kementerian Keuangan, Rabu 31 Mei 2023.

Menurutnya, anggaran belanja pun akan tetap tumbuh positif, sehingga defisit tersebut didorong karena penerimaan negara yang sangat baik.

“Belanja kita nggak berkurang, belanja kita tetap akan tumbuh positif. Jadi ini lebih kepada sisi penerimaannya yang akan lebih relatif cukup bagus. Tapi kita tetap waspada, nanti kita  liat aja,” ungkap Febrio.

Baca juga: Kemenkeu Optimis Kinerja Investasi di Tahun Politik Bakal Moncer

Sementara itu, Chief Economist BCA David Sumual memproyeksikan defisit APBN akan berada di kisaran 2,5% atau lebih rendah, didorong dari sisi penerimaan cukup baik di kuartal I 2023.

Meskipun, memasuki kuartal II 2023 dan kuartal II 2023 penerimaan pemerintan non pajak atau bukan pajak akan lebih rendah dikarenakan harga komoditas yang mulai menurun.

“Itu kelihatan akan sedikit menurun tapi dari sisi perpajakan dan lain-lain masih cukup baik, dan kita juga saving cukup besar dari penerimaan non pajak tahun lalu, jadi bisa lebih rendah,” jelasnya.

Di sisi lain, tambahnya, hal tersebut didukung karena Indonesia di mata investor asing juga jauh lebih menarik dibandingkan dengan negara lain yang manajemen fiskalnya kurang baik.

“Manejemen fiskalnya kita jauh lebih bagus dari sisi konservatisme beda dengan negara-negara maju waktu pandemic. Sehingga kelihatan dari sisi likuiditas maupun juga kebijakan fiskalnya terlalu ekspansif dan kita lihat dampaknya ke inflasi mereka (negara maju) jauh lebih tinggi dari kita,” pungkas David. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

BI Laporkan Uang Beredar Oktober 2024 Melambat jadi Rp9.078,6 Triliun

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar (M2) tetap tumbuh. Posisi M2 pada Oktober 2024 tercatat… Read More

33 mins ago

IIF Raih Peringkat Gold Rank pada Ajang Penghargaan ASRRAT

Jakarta - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) kembali meraih peringkat "Gold Rank" dalam ajang Asia… Read More

53 mins ago

Hyundai New Tucson Mengaspal di RI, Intip Spesifikasi dan Harganya

Jakarta – Menjelang akhir 2024, PT Hyundai Motors Indonesia resmi merilis new Tucson di Indonesia. Sport Utility Vehicle (SUV)… Read More

55 mins ago

Direktur Keuangan Bank DKI Raih Most Popular CFO Awards 2024

Jakarta - Romy Wijayanto, Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI menerima penghargaan sebagai Most Popular… Read More

1 hour ago

Wamenkop: Koperasi jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

Jakarta - Kementerian Koperasi (Kemenkop) menegaskan peran strategis koperasi, khususnya Baitul Maal Wa Tamwil (BMT), dalam… Read More

2 hours ago

Presiden Prabowo Bawa Oleh-oleh Investasi USD8,5 Miliar dari Inggris

Jakarta – Optimisme para pelaku usaha di Inggris terhadap ekonomi di Tanah Air masih solid.… Read More

2 hours ago