Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan realisasi kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang masih defisit sebesar Rp283,2 Triliun hingga pertengahan tahun 2021. Defisit tersebut terjadi akibat belanja negara yang lebih besar dibandingkan pemasukan.
“Untuk realisasi semester I kita mengalami defisit Rp283,2 triliun atau 1,72% dari Produk Domestik Bruto (PDB),” kata Sri Mulyani dalam paparan virtualnya, Rabu, 21 Juli 2021.
Meskipun demikian, Menkeu mengungkapkan pemasukan negara pada Semester I 2021 sudah membaik jika dibandingkan tahun sebelumnya. Penerimaan negara hingga pertengahan tahun tercatat mencapai sebesar Rp886,9 triliun, atau naik 9,1% dibandingkan periode sebelumnya.
Adapun rincian pemasukan negara terdiri dari penerimaan pajak sebesar Rp557,8 triliun, penerimaan bea cukai sebesar Rp122,2 triliun, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp206,9 triliun.
Kemudian, Sri Mulyani juga menyebut naiknya belanja negara yang turut mendorong perekonomian nasional. Pertumbuhan belanja negara terus bergerak dan bertumbuh terutama pada kuartal kedua 2021.
“Di sisi lain, realisasi belanja negara APBN kita hingga semester I mencapai 42,5% dari target APBN atau ini berarti naik 9,4% yoy dibandingkan tahun sebelumnya,” jelasnya (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Bank Mandiri terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program 3 juta rumah yang diinisiasi… Read More
Jakarta – Akhir tahun menjadi momen yang cocok untuk menghabiskan liburan bareng keluarga. Jika Anda… Read More
Jakarta – Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp20 triliun untuk kredit investasi padat karya pada tahun 2025. Anggaran… Read More
Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat per 20 Desember 2024, terdapat 22 perusahaan… Read More
Jakarta - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah meminta pemerintah melakukan mitigasi risiko… Read More
Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 1.170.098 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada… Read More