News Update

Defisit APBN Capai 2,08% dari PDB

Jakarta – Hingga minggu pertama bulan Agustus 2016, realisasi pendapatan negara dan hibah mencapai Rp775,2 triliun atau sebesar 43,4% dari target APBNP tahun 2016 sebesar Rp1.786,2 triliun. Sedangkan realisasi belanja negara mencapai Rp1.037,6 triliun atau sebesar 49,8% dari pagu APBNP tahun 2016 sebesar Rp2.082,9 triliun.

“Berdasarkan realisasi pendapatan dan belanja negara tersebut, realisasi defisit APBN mencapai Rp262,5 triliun atau 2,08% terhadap PDB,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa 16 Agustus 2016.

Realisasi pendapatan negara yang bersumber dari penerimaan perpajakan sampai minggu pertama Agustus 2016 mencapai sekitar Rp618,3 triliun atau 40,2% dari APBN-P 2016. Angka itu sedikit lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2015 yang mencapai Rp626,7 triliun atau 42,1% dari APBN-P 2015. Penerimaan perpajakan tersebut bersumber dari Penerimaan Pajak sebesar Rp542,1 triliun atau 40% dari APBN-P 2016 dan Penerimaan Kepabeanan Cukai sebesar Rp76,2 triliun atau 41,4% APBN-P 2016.

Khusus untuk bulan Agustus penerimaan pajak sampai dengan tanggal 5 Agustus 2016 mencapai Rp7,6 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi tanggal 5 Agustus 2015 yang mencapai Rp1,6 triliun. Sementara itu penerimaan pajak pada bulan Juli 2016 mencapai sebesar Rp75,9 triliun, lebih rendah dibanding bulan Juli 2015 yang mencapai sebesar Rp78,4 triliun.

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Pemerintah akan melakukan langkah-langkah untuk mengamankan target penerimaan pajak. Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan antara lain pencapaian target penerimaan Tax Amnesty dan tetap melakukan kegiatan pengawasan dan ekstensifikasi meliputi pengawasan pembayaran masa khususnya WP 90% terbesar, WP Tidak Lapor Terdapat Data (WP TLTD) dan visit atas WP TLTD yang diselaraskan dengan program Geotagging, penggalian potensi sektor perdagangan khususnya pembeli yang tidak diketahui identitas lengkapnya (menggunakan faktur pajak dengan NPWP 000) khususnya pembeli dari pabrikan/pedagang besar, Peningkatan kegiatan joint analysis dengan DJBC atas WP di kawasan dengan fasilitas fiskal, dan pengamanan penerimaan pajak atas belanja pemerintah.

Sementara itu, langkah-langkah untuk pengamanan target penerimaan Kepabeanan dan Cukai antara lain peningkatan upaya penelitian ulang dan audit kepabeanan dan cukai, menegakkan ketentuan terkait FTA, update profil stakeholder, mendorong pemanfaatan voluntary declaration, melakukan pengawasan bersama-sama dan terkoordinasi antar unit DJBC maupun dengan pihak DJP, melakukan uji eksistensi dan kapasitas produksi perusahaan BKC.

Sementara itu, realisasi belanja negara yang digunakan untuk belanja Pemerintah Pusat mencapai Rp585,7 triliun, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2015 yang mencapai Rp561,4 triliun. Di sisi lain belanja negara untuk transfer ke daerah dan desa juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari sebesar Rp395,6 triliun pada periode bulan Januari sampai dengan minggu pertama bulan Agustus 2015 menjadi sebesar Rp452 triliun pada periode yang sama tahun 2016.(*)

 

Editor : Apriyani K

admin

Recent Posts

ICC Resmi Keluarkan Surat Penangkapan Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant

Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More

45 mins ago

Mandiri Sekuritas Ramal Ekonomi RI Tumbuh 5,1 Persen di 2025

Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang stabil pada kisaran… Read More

10 hours ago

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

10 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

10 hours ago

Insiden Polisi Tembak Polisi, Ini Penjelasan Kapolda Sumbar

Jakarta - Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Suharyono menjelaskan kronologis polisi tembak polisi yang melibatkan bawahannya,… Read More

11 hours ago

Wamen ESDM Dukung Adopsi Electrifying Lifestyle di Masyarakat

Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung mendukung langkah PLN… Read More

12 hours ago