Jakarta – Jelang setahun invasi ke Ukraina, kondisi ekonomi Rusia mulai menerima dampaknya. Saat ini Rusia dilanda defisit anggaran yang nilainya cukup fantastis.
Menariknya, meski ekonomi tengah terpuruk kondisi tersebut tidak mempengaruh dana militer dalam invasi ke Ukraina yang kali pertama dilakukan pada 24 Februari 2022 lalu.
Ekonom mengatakan, seberapa kuat ekonomi Rusia bertahan akan terlihat pada beberapa bulan mendatang dalam menghadapi serangkaian sanksi baru. Termasuk penggelotoran dana militernya.
Diketahui, defisit anggaran Rusia saat ini membuat rekor anyar hingga mencapai 1,8 triliun rubel Rusia (US$24,4 juta) pada Januari, dengan belanja negara tumbuh 58% dari tahun sebelumnya. Di sisi lain, pendapatan negara mengalami penurunan lebih dari sepertiga.
Produksi industri dan penjualan ritel pada Desember juga mengalami penurunan turun secara tahuna. Bahkan, nilainya terburuk sejak pandemi Covid-19 di awal 2020.
Penjualan ritel anjlok sebesar 10,5% secara tahunan, sementara produksi industri menyusut 4,3% dibandingkan dengan November sebesar 1,8%.
Rusia sendiri belum melaporkan angka pertumbuhan PDB untuk Desember 2022. Rencananya, pengumuman pertumbuhan ekonomi baru diumumkan pada Jumat pekan ini.
Berdasarkan data Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF), dan OECD diketahui PDB Rusia mengalami penurunan sebesar 2,2% sepanjang tahun 2022 dan bisa memburuk hingga 3,9%. Diprediksi kondisi tersebut akan berlanjut pada tahun 2023.
Namun begitu, pemerintah Rusia dibawah Kementerian Keuangan dan bank sentral menyebut kondisi ini sudah sesuai dengan skenario mereka.
“Pertumbuhan ekonomi Rusia disebabkan sejumlah faktor seperti perubahan rezim pajak yang sudah dimulai pada awal Januari,” kata CEO Macro Advisory yang berbasis di Moskow, Chris Weafer, dikutip CNBC, Senin, 20 Februari 2023.
Sebelumnya, perusahaan membayar pajak sebanyak dua kali per bulan. Akan tetapi, saat ini sudah digabung per tanggal 28 setiap bulannya.
Adapun, perubahan dalam manuver pajak minyak Rusia yang mulai berlaku pada Januari lalu, diperkirakan akan hilang dalam beberapa bulan ke depan. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More
Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More
Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More
Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More