Oleh Paul Sutaryono
KINI kian banyak negara berupaya keras untuk menekan ketergantungan terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Fenomena itu disebut dedolarisasi. Sejatinya, hal itu adalah salah satu upaya strategis dalam mengerek resiliensi ekonomi. Bagaimana implikasinya bagi bank nasional?
Bagaimana kisahnya sehingga dolar AS bisa menjadi mata uang dunia? Dolar AS pertama kali dicetak setahun setelah pembentukan Federal Reserve (The Fed) sebagai bank sentral berdasarkan Undang-Undang Federal Reserve pada 1913. Pembentukan The Fed merupakan tanggapan atas ketidakpastian sistem mata uang yang sebelumnya berdasarkan pada uang terbitan perbankan secara individual. Saat itu AS menjadi negara terkuat di dunia, melampaui Inggris. Meski demikian, perdagangan dunia masih berpusat di Inggris yang sebagian besar transaksi masih menggunakan poundsterling, mata uang Inggris.
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More