Jakarta – PT Sinar Terang Mandiri Tbk (MINE) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui Initial Public Offering (IPO) dan berhasil meraup dana sebesar Rp132,3 miliar.
Sebagai perusahaan jasa penunjang pertambangan dan penggalian lainnya, MINE akan menggunakan dana hasil IPO ini untuk berbagai keperluan strategis. Sekitar 48 persen atau Rp63,21 miliar dialokasikan untuk belanja modal (capital expenditure/capex) berupa pembelian alat berat baru.
Selain itu, sekitar 11 persen atau Rp14 miliar digunakan untuk pembelian aset tetap berupa tanah dan bangunan milik Sinjo Jefry Sumendap, yang saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama sekaligus pemegang saham pengendali. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
Baca juga: Saham MINE dan KAQI Kompak Hijau Usai Melantai di Bursa
Direktur Utama MINE, Ivo Wangarry menjelaskan, peningkatkan modal melalui IPO akan menjadikan perusahaan memiliki kemampuan yang lebih besar untuk mengoptimalkan peluang bisnis di sektor pertambangan dan mendukung program hilirasasi industri nikel yang kini menjadi salah satu fokus pemerintah.
“Kami bersyukur proses IPO ini berjalan dengan baik dan mendapat sambutan luar biasa dari investor. Komitmen kami adalah menjalankan rencana bisnis yang telah kami sampaikan dalam prospektus dan menggunakan mayoritas dana IPO ini untuk memperkuat fundamental perseroan,” ujar Ivo dalam sambutannya di Jakarta, Senin, 10 Maret 2025.
Sementara itu, perseroan menawarkan sebanyak 612.665.300 saham atau setara 15 persen dari modal ditempatkan, dengan harga perdana Rp216 per saham. Menariknya, penawaran ini mengalami oversubscribe hingga 25 kali, menunjukkan tingginya minat investor terhadap saham MINE.
Adapun, Secara fundamental, kinerja MINE terus mengalami pertumbuhan seiring peningkatan produktivitas. Per 31 Agustus 2024, perusahaan mencatat pendapatan sebesar Rp1,36 triliun, naik 40,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp968,05 miliar.
Baca juga: Melonjak 291 Persen, Amman Mineral Cetak Laba Bersih USD479 Juta di Semester I 2024
Lonjakan pendapatan MINE didorong oleh peningkatan total material movement dari penambangan nikel sebesar 47 persen, dari 6,7 juta bank cubic meter (bcm) pada 31 Agustus 2023 menjadi 9,8 juta bcm pada 31 Agustus 2024.
Dengan tambahan alat berat hasil dari IPO ini, perusahaan optimistis mampu meningkatkan kapasitas produksi tambang nikel, yang diharapkan berdampak langsung pada pertumbuhan pendapatan di masa mendatang. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More