Jakarta – Di tengah pandemi virus corona (COVID19) pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di berbagai daerah berupaya untuk mempertahankan usahanya dengan memanfaatkan penjualan online guna mendongkrak penjualan.
Salah satu pelaku UMKM tersebut adalah Diana (41) seorang wanita penjual jamu di Malang, Jawa Timur, yang mendapat berkah di tengah pandemi Corona. Usaha yang dirintisnya di awal 2016 kini telah produksi secara besar berkat menjajaki penjualan online.
“Awal masih sangat terbatas, seiring dengan banyaknya permintaan, saya terbesit untuk membuka usaha jamu. Namun, Saya sadar untuk membuka usaha jamu tentu butuh variasi produk yang lebih banyak lagi,” jelas Diana melalui sambungan telepon di Jakarta, Kamis 16 April 2020.
Pada pertengahan tahun 2016, Ia memutuskan untuk menjadi nasabah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) dan mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Setelah itu, Diana mulai meningkatkan produksi jamu dari rata-rata produksi 2 – 3 kg dalam semingu menjadi 5 – 10 kg per hari. Jamu yang diproduksi pun diberi label “Vio Link”.
Beberapa varian Vio Link yang dipasarkan bervariasi seperti Jahe Emprit, Temu Lawak, Manisan Jahe, Manisan Kencur, Black Garlic dan produk tambahan di luar jahe yaitu Bawang Hitam.
“Saya memperluas penjualan dengan sistem reseller. Ada yang membeli jamu saya dan mereka menjual lagi. Tidak hanya di kota Malang, tetapi juga ke Balikpapan, Pontianak, Bangkalan. Bahkan sekarang ada yang membawa ke luar negeri seperti Hongkong, US dan Arab Saudi,” ungkapnya.
Perlahan pasti, jamu Vio Link mulai dikenal masyarakat. Pada akhir tahun 2018, Diana memutuskan untuk memasarkan jamunya melalui e-Commerce dengan ikut bergabung ke Indonesia Mall, yang merupakan platform e-Commerce yang dimiliki oleh Bank BRI.
“Penjualan Saya naik pesat, tiap hari permintaan jamu selalu ada. Melalui Indonesia Mall, masyarakat semakin banyak yang mengenal jamu Vio Link,” katanya.
Selain menghabiskan waktu untuk memproduksi dan memasarkan jamu Vio Link, Diana aktif memberikan penyuluhan tentang khasiat jamu bagi Kesehatan serta memberikan pelatihan tentang pembuatan jamu di desa – desa di sekitar kota Malang. Diana berharap usaha yang sudah dirintis dan tengah dijalani ini bisa terus berkembang pesat dan bisa bermanfaat bagi orang banyak.
“Harapannya usaha Saya bisa berkembang lagi dan punya tempat produksi jamu yang lebih besar, tertata bagus, dan jaringan pemasaran yang lebih luas dibandingkan sekarang,” tutupnya. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More