Ilustrasi: Investasi di Indonesia. (foto: istimewa)
Jakarta – Produk investasi jangka pendek dan mendatangkan cuan, tentunya menarik bagi masyarakat yang ingin berinvestasi. Investasi seperti ini juga cocok bagi para pemula, yang masih mengkhawatirkan soal risiko.
Investasi jangka pendek adalah investasi dalam kategori 3-12 bulan saja biasanya tujuannya menambah dana. Biasa digunakan pemerintah untuk mengelola uang kas dasar, yang dapat segera dicairkan dengan risiko rendah dan masyarakat tentunya dapat mencoba investasi jangka pendek.
Investasi jangka pendek juga akan memberikan berbagai kelebihan bagi para penggunanya. Misalnya, memberikan peluang bagi pemula untuk berinvestasi, meningkatkan pemasukan atau cash flow dalam rentang waktu singkat, menambah modal usaha dalam waktu yang cukup cepat.
Selain itu, dengan investasi jangka pendek, masyarakat mendapatkan tambahan dana dari uang yang telah diinvestasikan, menjadi passive income di tengah naiknya kebutuhan hidup dan memiliki likuiditas tinggi sehingga cepat dijual dan dibeli.
Baca juga: 5 Tips Bijak Memulai Investasi di Bulan Ramadan
Jenis investasi ini sering dipilih oleh pemula, terutama di jenis reksa dana pasar uang dan pendapatan tetap. Reksa dana pasar uang menjadi yang paling diminati karena 100 persen investasinya dialokasikan manajer investasi. Bentuknya adalah komoditas pasar uang seperti sertifikat deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan obligasi (jatuh tempo kurang dari 1 tahun).
Deposito menjadi pilihan paling aman untuk menabung dan meningkatkan jumlah uang dengan rentang waktu tertentu. Nasabah akan diberi pilihan waktu 1,3,6,12, hingga 24 bulan dengan syarat dilarang mencairkannya sebelum jatuh tempo.
Di era digitalisasi, banyak sekali saham yang dapat dibeli dari smartphone. Investasi ini membutuhkan keterampilan analisis teknikal dan fundamental agar keuntungan yang diperoleh lebih banyak.
SUN adalah pengakuan utang yang pembayarannya dijamin pemerintah. Jenis investasi ini memungkinkan masyarakat membantu proses pembangunan. Penerbit obligasi akan memberikan kupon atau bunga yang harus dibayarkan kepada investor. Masyarakat yang membeli SUN tersebut akan memperoleh keuntungannya.
Nasabah dapat menerima keuntungan hampir setiap bulan dengan nilai tertentu berdasarkan jangka waktu yang dipilih. Bunga sebesar 15-20 persen per tahun yang dibebankan kepada debitur (penerima pinjaman).
Baca juga: Bahlil Optimistis Target Investasi Rp1.650 Triliun Bisa Tercapai
SBI adalah salah satu strategi untuk mengontrol peredaran rupiah oleh Bank Indonesia. Dibandingkan investasi lainnya, SBI memiliki risiko yang rendah dan keuntungan yang cepat yaitu 1-12 bulan.
SPN adalah bagian dari surat utang negara yang diterbitkan dalam jangka 12 bulan. SUN juga dapat dijual sewaktu-waktu dengan mudah dengan harga yang cenderung stabil. (*)
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More