Ilustrasi: Pergerakan pasar saham/Erman Subekti
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat, 7 Maret 2025 berhasil ditutup ke posisi 6.636,00 dari dibuka pada level 6.617,84 atau menguat 0,27 persen. Meski begitu, IHSG masih dalam tren penurunan secara year-to-date (ytd) sebesar 6,27 persen.
Melihat pergerakan IHSG yang masih fluktuatif, Founder Stocknow.id, Hendra Wardana, mengatakan bahwa, investor kini semakin selektif dalam menentukan instrumen investasi yang paling menguntungkan di periode Ramadan 2025.
“Investor beralih ke instrumen yang lebih stabil, seperti Obligasi Pemerintah (SBN) yang menawarkan imbal hasil tetap dan potensi capital gain menarik seiring prospek penurunan suku bunga,” ucap Hendra kepada Infobanknews, 8 Maret 2025.
Baca juga: Pasar Saham Tertekan, Apa Kabar Minat Emiten yang Mau IPO?
Tidak hanya itu, kata Hendra, investasi emas pun tetap menjadi pilihan utama sebagai aset safe haven, terutama di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan Amerika Serikat (AS)-China.
Sementara itu, reksa dana pasar uang diminati oleh investor yang ingin menghindari volatilitas tinggi di pasar saham, namun tetap menginginkan imbal hasil lebih baik dibandingkan deposito.
Menurutnya, untuk investor yang masih tertarik dengan pasar saham, biasanya akan menyukai sektor defensif seperti perbankan, konsumsi, dan telekomunikasi untuk dijadikan pilihan utama.
Saham perbankan seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) tetap menjadi pilihan utama karena valuasi yang menarik dan aksi buyback yang mendukung harga saham.
Sementara itu, sektor konsumsi seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) berpotensi meningkat seiring lonjakan konsumsi selama Ramadan.
Kemudian, sektor telekomunikasi seperti PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) diuntungkan oleh peningkatan trafik data.
Baca juga: Instrumen Investasi Syariah Berubah, Cicil Emas Saingi Deposito
Sedangkan dari sektor energi, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dapat menjadi pilihan menarik mengingat prospek harga energi yang masih solid.
“Meskipun tantangan eksternal masih ada, optimisme pasar tetap tinggi berkat kebijakan ekonomi yang pro-pasar, aliran dana asing yang stabil, dan fundamental sektor utama yang kokoh. Dengan strategi yang tepat, investor dapat memanfaatkan momentum Ramadan 2025 untuk mendapatkan keuntungan optimal di pasar modal,” tambahnya. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - Pangsa pasar sektor keuangan syariah di Indonesia sangat besar, didukung oleh populasi umat… Read More
Jakarta - PT Perikanan Indonesia, anggota ID Food, menerapkan langkah strategis untuk menjaga ketersediaan, keterjangkauan,… Read More
Jakarta – Platform investasi saham Amerika Serikat (AS), Gotrade Indonesia membidik jumlah pengguna dan volume… Read More
Jakarta - Indonesia sebagai negara dengan populasi umat muslim terbanyak di dunia memiliki keuntungan tersendiri… Read More
Jakarta - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk atau Bank BJB menunjuk Direktur… Read More
Jakarta – Bertepatan dengan bulan suci Ramadan dan sebagai wujud komitmen perusahaan dalam berkontribusi kepada… Read More