Keuangan

Dear Anak Muda, Ini Tips Jitu Agar Terhindar dari Jeratan Pinjol

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa sebanyak 60 persen pinjaman fintech peer to peer (P2P) lending atau pinjaman online (pinjol) disalurkan ke nasabah anak muda berusia 19-34 tahun atau didominasi oleh Gen X dan Z.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan adanya kemajuan teknologi, Gen X dan Z saat ini menggunakan pinjol tersebut hanya untuk memenuhi gaya hidup, seperti untuk konser musik dan liburan.

Baca juga: Bos LPS Imbau Investor Muda Jangan ‘Fomo’ Dalam Berinvestasi

Melihat hal itu, Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Dimas Ardhinugraha, memberikan beberapa tips untuk Gen X dan Z agar terhindar dari jeratan pinjol maupun gaya hidup yang FOMO (fear of missing out) atau perasaan takut tertinggal tren kekinian di kalangan anak muda.

“Jadi, langkah pertama yang harus dilakukan oleh Gen X dan Z agar memiliki keuangan yang sehat adalah dengan melepaskan diri dari FOMO. Hindari mengambil keputusan keuangan karena ikut-ikutan, baik dalam hal pengeluaran maupun investasi,” ucap Dimas dalam keterangan resmi dikutip, 21 Agustus 2023.

Kemudian, hal selanjutnya yang bisa dilakukan untuk menghindari pinjol adalah membuat daftar skala prioritas keuangan dengan mendahulukan kebutuhan hidup daripada keinginan agar terhindar dari masalah ekonomi.

“Penyusunan skala prioritas dapat dilakukan dengan mendahulukan kebutuhan daripada keinginan. Agar memiliki keuangan yang sehat, belanjakan uang kita sesuai dengan daftar skala prioritas, dimulai dari urutan teratas,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Dimas juga menjelaskan bahwa, generasi muda saat ini harus bisa memilih investasi yang sesuai dengan karakteristik dan bekal pengetahuan yang cukup agar terhindar dari kerugian bukan sekadar ikut-ikutan.

Baca juga: Gara-Gara Sindrom FOMO, Banyak Milenial Terjerat Pinjol Ilegal

Adapun, produk investasi yang bisa dipilih oleh generasi muda tersebut adalah reksa dana yang dikelola oleh manajer investasi profesional dan berpengalaman, serta memiliki beragam jenis reksa dana.

“Mulai dari reksa dana pasar uang yang cocok untuk investor yang konservatif atau menghindari risiko, hingga reksa dana saham yang cocok untuk investor yang agresif atau berani mengambil risiko yang sangat tinggi,” ujar Dimas. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Ekonomi RI Tumbuh 4,95 Persen di Kuartal III 2024, Airlangga Klaim Ungguli Singapura-Arab

Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 tercatat sebesar 4,95 persen, sedikit melambat dibandingkan kuartal… Read More

38 mins ago

AXA Mandiri Hadirkan Asuransi Dwiguna untuk Bantu Orang Tua Atasi Kenaikan Biaya Pendidikan

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan biaya pendidikan yang signifikan setiap tahun, dengan… Read More

3 hours ago

Sritex Pailit, Pemerintah Diminta Fokus Berantas Impor Ilegal dan Revisi Permendag 8/2024

Jakarta - Koordinator Aliansi Masyarakat Tekstil Indonesia (AMTI) Agus Riyanto mengapresiasi langkah cepat Presiden Prabowo… Read More

3 hours ago

Jelang Pilpres AS, Harris dan Trump Bersaing Ketat dengan Selisih Suara Tipis

Jakarta - Kandidat Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris dan Donald Trump, saat ini tengah bersaing… Read More

4 hours ago

Erick Thohir Godok PP Hapus Kredit UMKM, Fokus pada Petani dan Nelayan

Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah menggodok Peraturan Pemerintah (PP) perihal hapus tagih… Read More

4 hours ago

Simak! Daftar 10 Pekerjaan dengan Gaji Tertinggi di Indonesia

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan rata-rata upah buruh di Indonesia per Agustus 2024… Read More

5 hours ago