Perbankan

Deadline Akhir 2024! OJK Perintahkan BPR Merger untuk Penuhi Modal Inti

Jakarta – Bank Perekonomian Rakyat (BPR) mendapat ‘perintah’ dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk segera memenuhi modal inti minimum (MIM) Rp6 miliar sebelum 31 Desember 2024. Namun, sejauh ini tercatat masih ada sejumlah BPR yang belum memenuhi ketentuan tersebut.

Menurut Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Perbankan OJK, pihaknya sudah memberi waktu yang cukup lama bagi BPR agar bisa mencapai target. Adapun POJK untuk mengatur MIM ini sudah terbit sejak 2015 lalu.

“OJK telah memberikan waktu yang cukup panjang untuk pemenuhan MIM sejak 2015, sebagaimana POJK No. 5 Tahun 2015 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dan Pemenuhan MIM BPR,” ungkap Dian pada Konferensi Pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan dan Kebijakan OJK pada Jumat, 1 November 2024.

Baca juga: Industri BPR-BPRS Tegaskan Komitmen Mendukung Ekonomi Kerakyatan

Untuk BPRS, POJK juga sudah memberikan waktu dari 2016, melalui POJK No. 66 Tahun 2016 tentang Penyediaan Modal Minimum dan Pemenuhan MIM BPRS.

Untuk itu, Dian menjelaskan kalau pihaknya akan terus melakukan pengawasan terkait BPR/BPRS yang belum memenuhi MIM hingga deadline yang ditentukan. Jika pelaku industri tidak mampu mencapai target, OJK akan memerintahkan mereka untuk melakukan merger.

“Apabila sampai akhir 31 Desember 2024 belum memenuhi ketentuan, BPR/BPRS wajib melakukan penggabungan atau merger, peleburan, atau diambil alih, atau diakusisi, dan atau mendapat investor baru untuk memenuhi modal inti BPR/BPRS,” tegasnya.

Baca juga: Bos OJK: Masih Ada 5 Persen BPR yang Belum Penuhi Modal Inti

Sebagai informasi, BPR-BPR diminta memenuhi MIM secara bertahap sejak 2015 silam. OJK memerintahkan BPR mencapai MIM sebesar Rp3 miliar sebelum 31 Desember 2019, lalu dinaikkan menjadi Rp6 miliar per 31 Desember 2024 mendatang.

Menurut Biro Riset Infobank (birI), per Juni 2024 lalu, ada 80 BPR dengan aset Rp25 miliar ke atas yang belum memenuhi MIM. Tidak menutup kemungkinan juga masih ada BPR-BPR lain dengan aset di bawah tersebut yang MIM-nya di bawah ketentuan. (*) Mohammad Adrianto Sukarso

Galih Pratama

Recent Posts

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

4 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

5 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

6 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

7 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

16 hours ago

Muamalat DIN Dukung Momen Liburan Akhir Tahun 2025

Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More

17 hours ago