Jakarta–Tingkat inflasi Indonesia yang cukup rendah pada tahun 2016, diprediksi akan meningkat pada tahun ini. Secara keseluruhan tahun, inflasi diprediksi akan menyentuh angka 4,5 persen, lebih tinggi dari target pemerintah di angka 4 persen.
Gundy Cahyadi, Ekonom DBS Group Research mengaku, bahwa tren inflasi yang meningkat masih akan berlanjut pada tahun ini. Adanya perubahan harga minyak dunia dan juga kenaikan beberapa harga yang diatur pemerintah (administered price) akan mendorong inflasi ke level yang lebih tinggi dibanding 2016 yang sebesar 3,5 persen. “Inflasi rata-rata tahun ini akan mencapai 4,5 persen,” ujarnya dalam acara DBS Asian Insight Series di Jakarta, Selasa, Selasa, 28 Februari 2017.
Komponen inflasi dari administered price sendiri, dicatat Badan Pusat Statistik (BPS) menjadi penyumbang inflasi terbesar pada inflasi Januari 2017. Komponen ini mengalami inflasi sebesar 2,57 persen, lalu diikuti oleh inflasi dari gejolak harga pangan atau volatile food sebesar 0,67 persen. Sedangkan untuk inflasi komponen inti tercatat sebesar 0,56 persen. (*)
Jakarta – Rencana aksi korporasi BTN untuk mengakuisisi bank syariah lain masih belum menemukan titik terang. Otoritas… Read More
Suasana saat penandatanganan strategis antara Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT AXA Mandiri Financial Services (DPLK… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal kedatangan satu perusahaan dengan kategori lighthouse yang… Read More
Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menyatakan bahwa Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang… Read More
Jakarta - Zurich Topas Life berhasil mencatat kinerja yang solid hingga September 2024, dengan kontribusi… Read More
Jakarta - Fenomena judi online (judol) di Indonesia kian marak, ditandai dengan lonjakan transaksi hingga… Read More