Namun demikian, Gundy yakin tingkat NPL perbankan pada tahun ini akan jauh lebih baik seiring dengan laju perkreditan yang diprediksi akan lebih tinggi ketimbang tahun lalu yang cuma sebesar 7,87 persen. Pihaknya memprediksi pertumbuhan kredit tahun ini bisa mencapai angka 12 persen.
Baca juga: UangTeman Ikuti Gaya Perbankan Kelola NPL
Gundy menambahkan, turunnya rasio kredit bermasalah akan meningkatkan peringkat Indonesia. Sebagai catatan, pada juni tahun lalu, lembaga pemeringkat Standard & Poor’s (S&P) mempertahankan credit rating Indonesia pada level BB+/positive outlook.
“Tahun lalu credit rating kita tetap, karena pertumbuhan NPL masih cukup tinggi, mereka khawatir itu akan memengaruhi ekonomi kita. Tahun ini mungkin akan terjadi upgrade dari S&P,” tandasnya. (*)
Page: 1 2
Poin Penting KB Bank gelar GenKBiz & Star Festival 2025 di Bandung untuk mendongkrak kreativitas… Read More
Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More
Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More
Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More
Poin Penting ASII membuka Astra Auto Fest 2025 di BSD sebagai upaya mendorong pasar otomotif… Read More
Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More