Perbankan

DBS Proyeksi Nilai Tukar Rupiah Menguat di Kuartal IV-2024

Jakarta – DBS Group Research memprediksikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bakal menguat di kuartal IV-2024, dengan asumsi The Fed menurunkan suku bunga acuan di kuartal tersebut.

Equities Specialist DBS Group Research Maynard Arif mengungkapkan, kemungkinan penguatan rupiah di kuartal IV-2024 itu diharapkan membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan performa lebih baik.

“Kita lihat prediksi saat masih masih optimis di level 7.700 sampai akhir tahun. Tapi itu tergantung bagaimanan The Fed,” jelasnya, dikutip Kamis, 4 Juli 2024.

Baca juga: Bitcoin Merosot ke USD65.000 Pasca Komentar Hawkish The Fed

Ia mengatakan, ada beberapa sektor yang terimbas terhadap suku bunga The Fed turun. Antara lain, perbankan, consumer cyclical, hingga properti yang memiliki potensi untuk dilirik investor. 

Termasuk juga, berbagai saham dengan nilai pasar tinggi atau big caps juga menarik untuk dilirik investor.

“Kita tinggal mencari big caps mana yang mungkin sudah koreksi tapi memiliki prospek pertumbuhan positif tahun ini yang menurut kita menarik untuk dikoleksi,” tandasnya.

Baca juga: The Fed Kembali Tahan Suku Bunga, Isyaratkan Hanya Pangkas Satu Kali Tahun Ini

Ditempat yang sama, Head of Investment Product & Advisory PT Bank DBS Indonesia Djoko Soelistyo memberikan rekomendasi bagi nasabahnya untuk berinvestasi di obligasi yang diterbitkan pemerintah dalam denominasi dolar AS jika suku bunga acuan The Fed (FFR) turun di kuartal keempat 2024.

Menurutnya, untuk saat ini, nilai yield dari obligasi dolar AS yang dibuat oleh pemerintah Indonesia cukup menarik jika disandingkan dengan US Treasury.

“Jadi para nasabah, investor, atau calon nasabah yang mungkin saat ini sudah punya dolar AS tapi belum tahu untuk investasi di mana, boleh investasi di obligasi yang dolar AS,” kata Djoko, seperti dinukil Antara.

Selain itu, investor juga bisa menempatkan investasi di reksadana offshore (luar negeri) berdenominasi dolar AS, termasuk reksadana syariah offshore. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

BEI Catat 5 Saham Berikut Jadi Pemberat IHSG Pekan Ini

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan mengalami penurunan sebesar sebesar 2,61 persen… Read More

7 mins ago

Bos OJK: Konsep IKN Financial Center Berbeda dengan Aktivitas Keuangan Lain

Balikpapan - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar membeberkan konsep pembangunan IKN Financial Center (pusat keuangan)… Read More

2 hours ago

Ikonik! Bank Mandiri Groundbreaking Gedung Mandiri Financial Center di Kawasan PIK 2

Banten - Bank Mandiri kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dengan melangsungkan groundbreaking… Read More

3 hours ago

Apa Kabar Anti Scam Center? Ini Jawaban OJK

Balikpapan – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap alasan ‘molornya’ peluncuran Anti Scam Center (ASC) sebagai… Read More

4 hours ago

Awal Oktober 2024, Aliran Modal Asing Rp570 Miliar Masuk RI

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di awal pekan Oktober 2024, aliran modal asing masuk atau capital… Read More

4 hours ago

Di Tengah Isu Divestasi ANZ-Gunawan, Begini Laju Saham Panin Bank

Jakarta - Pemegang saham substansial PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) atau Bank Panin, yakni… Read More

4 hours ago