News Update

DBS: Perlambatan Ekonomi Tiongkok Akan Berdampak Besar ke Komoditas RI

Jakarta – Negara-negara rekan perdagangan Indonesia, seperti Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) tengah mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi. Hal ini tentu berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Indonesia, mengingat negara-negara tersebut merupakan tujuan ekspor komoditas RI.

Pada kuartal IV 2018 ekonomi Tiongkok hanya tumbuh 6,14 persen padahal kontribusi ekspor komoditas RI ke Tiongkok sangat besar, mencapai 14,5 persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi AS di kisaran 3 persen, dan kontribusi ekspor komoditas RI ke negara ini cukup besar yakni mencapai 11 persen.

“Perlambatan ekonomi Tiongkok kemungkinan akan berdampak besar pada permintaan komoditas,” ujar Pakar Ekonomi DBS Group Research/Lembaga Riset DBS Group, Masyita Crystallin dalan risetnya yang dikutip Kamis, 7 Februari 2019.

Baca juga: Pemerintah Putar Otak Antisipasi Dampak Perlambatan Ekonomi Tiongkok

Dengan beberapa fakta tersebut, dirinya berpendapat bahwa perhatian pasar kemungkinan akan kembali ke narasi tentang perlambatan Tiongkok. Setelah menyumbang 30-40 persen terhadap pertumbuhan global dalam beberapa dasawarsa terakhir, perlambatan ekonomi Tiongkok mungkin sangat berpengaruh pada perdagangan global.

“Bahkan, kami melihat hubungan erat antara faktor penentu permintaan perdagangan global (contohnya, Baltic Dry Freight Index untuk pengapalan) dan aktivitas manufaktur Tiongkok,” ucapnya.

Oleh karena itu, kata dia, perlambatan ekonomi yang terjadi pada kedua negara besar ini akan mengkhawatirkan bagi ekonomi global, Namun dirinya menilai, dibanding AS, perlambatan ekonomi Tiongkok akan lebih berpengaruh bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia, lantaran Tiongkok merupakan negara dengan tujuan ekspor terbesar komoditas RI.

“Tiongkok kemungkinan memiliki dampak paling besar pada permintaan komoditas dan sejumlah barang konsumen. Jelas bagi kami bahwa ketika Tiongkok ‘menghadapi masalah’ seluruh perdagangan dunia akan terpengaruh,” tutupnya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Per September 2024, Home Credit Membantu Distribusi Produk Asuransi ke 13 Juta Nasabah

Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More

5 hours ago

Berkat Hilirisasi Nikel, Ekonomi Desa Sekitar Pulau Obin Tumbuh 2 Kali Lipat

Jakarta - Hilirisasi nikel di Pulau Obi, Maluku Utara membuat ekonomi desa sekitar tumbuh dua… Read More

6 hours ago

Menkop Budi Arie Dukung Inkud Pererat Kerja Sama dengan Cina-Malaysia di Pertanian

Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More

6 hours ago

Ajak Nasabah Sehat Sambil Cuan, BCA Gelar Runvestasi

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pertama kalinya menggelar kompetisi Runvestasi pada… Read More

7 hours ago

IHSG Ambles hingga Tembus Level 7.200, Ini Tanggapan BEI

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More

7 hours ago

BEI Gelar CMSE 2024, Perluas Edukasi Pasar Modal ke Masyarakat

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), dengan dukungan dari Otoritas… Read More

8 hours ago