Jakarta – Bank DBS Indonesia kembali meraih penghargaan bergengsi dari ajang Triple A Treasurise Awards dan Triple A Sustainable Investing Awards yang diselenggarakan oleh The Asset.
Penghargaan Treasurise diberikan untuk kategori Best Cash Management Bank, serta solusi klien terbaik yakni Distribution/Procurement – Best Payments and Collections Solution untuk PT Borwita Citra Prima.
Sementara itu, dalam ajang Sustainable Investing Awards, Bank DBS Indonesia dinobatkan sebagai Best Custody Specialist – Insurance, serta menerima penghargaan untuk Best Corporate Trust Mandate dalam kategori Renewable Energy (EV) dan Waste-to-Energy.
Baca juga: Bank DBS dan UOB Indonesia Kucurkan Pinjaman Rp6,7 T untuk Bangun Pusat Data di Batam
Head of Global Transaction Services Bank DBS Indonesia, Dandy Pandi menjelaskan bahwa penghargaan dari The Asset Triple A itu mencerminkan komitmen kuat pihaknya dalam menyediakan solusi keuangan yang inovatif, sesuai dengan kebutuhan nasabah.
“Pengakuan ini menjadi pendorong bagi kami untuk terus berinovasi, memberikan layanan terbaik, serta mempercepat transformasi keuangan yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia,” ucapnya, seperti dikutip pada Senin, 16 Juni 2025.
Hadapi Ketidakpastian Global dengan Solusi Likuiditas Digital
Di tengah ketidakpastian global, strategi diversifikasi menjadi kunci bagi pelaku usaha untuk menjaga keberlanjutan bisnis. Untuk menjawab tantangan ini, Bank DBS Indonesia menghadirkan solusi likuiditas yang terus berkembang, termasuk penerimaan pembayaran digital terintegrasi seperti Virtual Account (VA) dan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
DBS juga menawarkan nilai tukar valas kompetitif, layanan manajemen kas, serta fasilitas modal kerja bagi pelaku usaha untuk ekspansi ke pasar internasional.
Baca juga: Proyek Pusat Data, Bank DBS Indonesia-UOB Indonesia Sediakan Pinjaman Rp6,7 Triliun
Bank DBS Indonesia juga memperkuat strategi digital dengan memfasilitasi investor institusi dalam mengakses pasar modal, merevolusi remitansi lintas negara lewat integrasi Application Programming Interface (API), serta mendorong efisiensi alur bisnis.
Misalnya, dalam kategori Best Payments and Collections Solution, salah satu solusi unggulan Bank DBS Indonesia ditujukan bagi PT Borwita Citra Prima (BCP), perusahaan distribusi Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) yang berbasis di Surabaya, Jawa Timur.
Sebelumnya, 60 persen piutang BCP ditagih secara tunai oleh kolektor, menimbulkan risiko keamanan. Selain itu, dana baru tercatat secara keuangan keesokan harinya. Meskipun telah memakai VA, efektivitasnya terbatas karena hanya dapat diakses melalui kanal perbankan tertentu.
DBS lalu menghadirkan sistem pembayaran digital terintegrasi melalui kombinasi VA dan QRIS. Sistem ini dihubungkan ke sistem ERP BCP melalui solusi API DBS RAPID.
“Ini memungkinkan proses notifikasi dan rekonsiliasi dilakukan secara real-time. Generator kode QRIS juga disematkan dalam aplikasi penagihan internal BCP yang berbasis mobile, sehingga dapat diakses dengan mudah oleh para kolektor di lapangan,” imbuh Dandy.
Solusi Investasi Berkelanjutan untuk Masa Depan
Bank DBS Indonesia turut berperan sebagai satu-satunya penyedia layanan kustodian dan layanan agen pinjaman sindikasi. Atas peran tersebut, DBS Indonesia berhasil meraih penghargaan sebagai Best Custody Specialist – Insurance serta Best Corporate Trust Mandate untuk proyek Renewable Energy (EV) dan Waste-to-Energy.
Baca juga: Bank DBS Proyeksi Ekonomi RI Kuartal II 2025 di Bawah 5 Persen
Sebagai Best Custody Specialist kategori Insurance, DBS dipercaya oleh perusahaan asuransi global untuk mengelola 18 dana asuransi jiwa lintas kelas aset dan pasar, dengan sistem perdagangan dan kas yang kompleks dan terintegrasi secara global.
“Bank DBS Indonesia juga memanfaatkan teknologi dan keahlian internal untuk menyederhanakan dan memperpendek proses transfer aset,” jelas Dandy.
Percepat Ekosistem Kendaraan Listrik dan Energi Bersih
Sementara itu, penghargaan Best Corporate Trust Mandate untuk proyek kendaraan listrik diperoleh lewat kolaborasi dengan ADB dan ACFP dalam pembiayaan hijau senilai USD15 juta. Dana ini disalurkan lewat PT TBS Energi Utama Tbk untuk memperluas adopsi motor listrik dan jaringan penukaran baterai.
DBS juga menjadi Mandated Lead Arranger dan pemberi pinjaman dalam proyek pabrik Waste-to-Energy (WTE) yang ditargetkan beroperasi pada Oktober 2026.
“Selain menyediakan fasilitas pembiayaan, Bank DBS Indonesia juga memberikan layanan agen fasilitas dan agen jaminan atas kedua pinjaman tersebut,” tukas Dandy. (*) Steven Widjaja