Jakarta – Bank DBS Singapura sempat mengalami gangguan pada layanan digitalnya selama dua hari berturut-turut. Prahara ini sontak menggegerkan banyak pihak termasuk Bank Sentral Singapura, Otoritas Moneter Singapura (MAS) dan para nasabah.
Marcus Lim, Asisten Direktur Pelaksana Tim Perbankan dan Asuransi MAS menyatakan bahwa regulator akan mengambil langkah supervisi pada DBS Group Holdings Ltd (DBSM.SI). Bank sentral akan melakukan penyelidikan menyeluruh terkait penyebab gangguan layanan digital DBS Bank.
“Ini adalah gangguan serius dan Otoritas Moneter Singapura (MAS) mengharapkan DBS untuk melakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengidentifikasi akar penyebab dan menerapkan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan,” ujar Marcus seperti yang dikutip dari Reuters.com, 25 November 2021.
Gangguan perbankan digital DBS Bank kali ini cukup serius karena membuat pelanggan tidak dapat menarik uang tunai dari atm selama berjam-jam. Kesalahan ini menjadi salah satu yang terbesar di Asia Tenggara sejak tahun 2010 lalu.
Menanggapi hal ini, Shee Tse Koon, Kepala DBS Singapura memastikan dana nasabah masih aman dan tersimpan di bank. DBS dan penyedia layanan pihak ketiganya telah memperbaiki masalah tersebut dan layanan dipulihkan tepat setelah tengah malam, namun masalah muncul kembali pada Rabu pagi.
“Saya ingin meyakinkan Anda bahwa simpanan dan uang Anda aman,” ujarnya dalam pesan video di Facebook.
Selama dekade terakhir, Group CEO Piyush Gupta telah mengarahkan DBS untuk menginvestasikan miliaran dolar demi meningkatkan infrastruktur teknologinya. Selain itu, perseroan juga mengadaptasi cloud computing atau komputasi awan, serta mendigitalkan layanannya.
Karena gangguan ini, halaman Facebook DBS Singapura dipenuhi oleh 2.500 komentar pengguna. Sebagian mereka mengeluhkan tidak dapat masuk ke rekening bank digital, sementara beberapa lainnya kompensasi. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Rabu, 24 September… Read More
Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More
Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More
Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More