Ilustrasi penyakit DBD pada anak (foto: istimewa)
Jakarta – Saat ini, Indonesia memasuki musim pancaroba, di mana perubahan cuaca yang tidak menentu serta meningkatnya curah hujan menciptakan kondisi ideal bagi nyamuk Aedes aegypti untuk berkembang biak dan menyebarkan virus dengue dengan lebih cepat.
Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti menjadi ancaman kesehatan di Indonesia dengan lonjakan kasus yang kerap memicu status Kejadian Luar Biasa (KLB) di berbagai daerah. Tingginya prevalensi DBD membuat masyarakat harus lebih waspada terhadap penyakit ini.
Allianz Life mencatat bahwa jumlah klaim pengobatan DBD terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2024, klaim pengobatan DBD bahkan melonjak lebih dari 9 ribu kasus, atau naik 112 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Head of Claim Supports and Data Analytics Allianz Life Indonesia, dr. Tubagus Argie FS Sunartadirdja, menyoroti bahwa tingginya kasus DBD di Indonesia perlu menjadi perhatian semua pihak.
“Sebagai perusahaan asuransi yang berkomitmen pada perlindungan kesehatan masyarakat, Allianz Life ingin membantu masyarakat dengan memberikan proteksi dan edukasi agar dapat ditangani secara tepat,” katanya, dikutip Selasa, 18 Maret 2025.
Baca juga : Adira Finance Hadirkan Program ‘UMRAH untuk Sahabat’, Begini Cara Dapat Poin Undiannya
Menurutnya, edukasi yang tepat sangat penting untuk menghilangkan mitos dan pemahaman yang kurang tepat terkait DBD agar masyarakat dapat menangani penyakit ini dengan benar.
1. Gejala DBD selalu muncul secara bersamaan – Mitos!
Pemikiran ini bisa menghambat masyarakat dalam mendapatkan pengobatan yang cepat dan tepat. Faktanya, gejala DBD berkembang secara bertahap, dan pasien harus selalu dipantau kondisinya.
Beberapa gejala utama DBD meliputi:
Jika seseorang mengalami demam tinggi selama lebih dari 2×24 jam, segera konsultasikan dengan dokter.
2. Gejala DBD Tidak Parah Jika Tidak Ada Pendarahan – Mitos!
Tidak semua kasus DBD berat disertai pendarahan seperti mimisan atau gusi berdarah.
Faktanya, fase kritis justru terjadi saat suhu tubuh mulai menurun dan tubuh terasa dingin, yang sering disalahartikan sebagai tanda kesembuhan.
Pada fase ini, pembuluh darah mengalami kebocoran, menyebabkan penurunan trombosit, perdarahan internal, kerusakan organ, hingga sindrom syok dengue yang bisa mengancam jiwa.
Baca juga : MSIG Life Bayar Klaim Kesehatan dan Meninggal Dunia Rp164 Miliar di Kuartal I 2024
Kerusakan pada pembuluh darah akan membuat trombosit (keping darah) dalam aliran daran menurun, yang mengakibatkan perdarahan internal, kerusakan organ, sindrom syok dengue, yang dapat mengancam jiwa.
3. DBD Hanya Menyerang Anak-anak – Mitos!
Meski anak-anak lebih rentan terhadap DBD, orang dewasa juga berisiko mengalami gejala yang lebih berat jika terinfeksi virus dengue.
4. Pengobatan DBD Harus Menggunakan Antibiotik – Mitos!
Faktanya, DBD disebabkan oleh virus dengue, sehingga antibiotik tidak efektif dalam mengobatinya.
Penyembuhan DBD bergantung pada pemberian cairan (oral atau intravena jika diperlukan) serta obat penurun demam seperti parasetamol. Mengonsumsi cukup cairan dapat mencegah dehidrasi, menjaga keseimbangan tubuh, dan mempertahankan volume darah.
5. DBD Hanya Terjadi di Musim Hujan – Mitos!
Meskipun kasus DBD meningkat saat musim hujan, risiko gigitan nyamuk tetap ada pada musim kemarau. Bahkan, Kementerian Kesehatan Indonesia pernah mengingatkan bahwa nyamuk lebih sering menggigit saat suhu udara meningkat.
Mencegah DBD dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan strategi 3M Plus, yaitu:
Selain itu, langkah perlindungan diri juga penting, antara lain:
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More