Ekonomi dan Bisnis

Daya Saing Ekonomi Mempengaruhi Ketahanan Nasional

Jakarta — Banyak negara sedang menghadapi ketidakpastian kondisi ekonomi dan geopolitik global. Persaingan antar negara maju sudah terjadi dan menekan ekonomi negara berkembang, termasuk Indonesia. Indonesia adalah negara besar yang ketahanannya sangat ditentukan daya tahan ekonominya.

Menurut Letjen TNI Doni Monardo, Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Watannas), ketahanan ekonomi suatu negara mempengaruhi kondisi sosial masyarakat dan keamanan.

“Contohnya beberapa negara maju, daya saingnya bagus, produktivitas dan daya tahan SDM-nya tinggi, dan kalau ekonominya kuat maka negara itu menjadi kuat,” ujarnya kepada Infobanknews, di Jakarta (19/11).

Menurut Doni yang pernah menjabat Danjen Kopasus dan Komandan Paspamres ini, Indonesia memiliki potensi untuk meningkatkan daya tahan di bidang ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ambil contoh potensi perikanan dan rempah-rempah yang jika dimanfaatkan serta diolah dengan nilai tambah yang tinggi, maka bisa mengisi kebutuhan domestik maupun ekspor yang menghasilkan devisa.

“Potensi negara kita luas sekali, misalnya perikanan. Kalau bisa dimanfaatkan dengan optimal, bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kalau masyarakat sejahtera, maka mereka bisa mengkonsumsi makanan yang berprotein sehingga mereka punya daya tahan dan produktivitas yang baik,” ujar mantan Pangdam Siliwangi yang berhasil membuat gerakan mengajak semua masyarakat untuk melakukan penertiban di sekitaran aliran Sungai Citarum.

Untuk meningkatkan pemanfaatan potensi-potensi ekonomi yang besar di luar Jawa, Doni mendorong adanya peran serta dunia usaha dan lembaga perbankan.

“Potensi ekonomi Indonesia ada di luar Jawa, ada di bagian timur. Bank-bank masuklah ke sana, membantu membangun ekonomi Indonesia di bagian timur, agar tidak terkonsentrasi di Pulau Jawa,” imbuh pria yang saat menjadi Pangdam Patimura membuat gebrakan Program emas biru dan emas hijau yang dipuji banyak kalangan ini.

Sementara Diding S Anwar, Ketua Komite Tetap Pembiayaan Infrastruktur Bidang Konstruksi dan Infrastruktur KADIN, menambahkan, pemerintah sudah menjadi lokomotif penciptaan pembangunan ekonomi melalui infrastruktur maupun anggaran yang dialokasikan ke desa-desa di seluruh wilayah Indonesia. Output-nya seharusnya bisa meningkatkan tingkat kewirausahaan karena potensi ekonomi Indonesia luas sekali. UMKM yang jumlahnya mencapai 60 juta dan berkontribusi terhadap 60% PDB masih punya potensi untuk terus dikembangkan.

“Empat tahun terakhir pemerintah giat membangun infrastruktur dari Jawa sampai ke Papua. Itu menjadi peluang investor, pelaku ekonomi, maupun lembaga intermediasi untuk merambah pasar-pasar baru ” pungkas Diding.(km)

Risca Vilana

Recent Posts

Daftar 5 Saham Pendorong IHSG Selama Sepekan

Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More

7 hours ago

OJK Tuntaskan Penyidikan Dugaan Tindak Pidana Kredit Fiktif di Bank Kaltimtara

Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More

8 hours ago

Rapor Bursa Sepekan: IHSG Naik 1,46 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.844 Triliun

Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More

8 hours ago

NII Melonjak 44,49 Persen, Analis Kompak Proyeksikan Kinerja BTN Bakal Moncer

Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More

20 hours ago

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

21 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

23 hours ago