Dolar; Diprediksi menguat. (Foto: Budi Urtadi)
Jakarta–Data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan hasil memuaskan, membuat laju Dolar AS kembali bangkit. Dolar AS sempat terpuruk setelah European Central Bank (ECB) yang tidak menambah jumlah stimulusnya.
“Dolar index mulai bangkit pada Jumat malam setelah data pertambahan tenaga kerja non-pertanian naik melebihi ekspektasi,” ujar Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta dalam risetnya di Jakarta, Senin, 7 Desember 2015.
Menurut dia, setelah adanya data pertambahan tenaga kerja non-pertanian yang naik melebihi ekspektasi, telah membuat Dolar AS kembali bangkit, sehingga mempertegas rencana kenaikan Fed rate pada pertengahan Desember ini.
Sementara itu, kata dia, harga minyak mentah kembali terpuruk setelah pertemuan OPEC gagal menyepakati batas maksimal produksi harian, menyusul keinginan Iran untuk menggenjot produksi selepas dibatalkannya sanksi ekonomi.
“Angka cadangan devisa Tiongkok ditunggu hari ini dan tekanan penguatan dolar index diperkirakan hadir di Asia,” tutup Rangga. (*) Rezkiana Nisaputra
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More