Jakarta–Data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan hasil memuaskan, membuat laju Dolar AS kembali bangkit. Dolar AS sempat terpuruk setelah European Central Bank (ECB) yang tidak menambah jumlah stimulusnya.
“Dolar index mulai bangkit pada Jumat malam setelah data pertambahan tenaga kerja non-pertanian naik melebihi ekspektasi,” ujar Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta dalam risetnya di Jakarta, Senin, 7 Desember 2015.
Menurut dia, setelah adanya data pertambahan tenaga kerja non-pertanian yang naik melebihi ekspektasi, telah membuat Dolar AS kembali bangkit, sehingga mempertegas rencana kenaikan Fed rate pada pertengahan Desember ini.
Sementara itu, kata dia, harga minyak mentah kembali terpuruk setelah pertemuan OPEC gagal menyepakati batas maksimal produksi harian, menyusul keinginan Iran untuk menggenjot produksi selepas dibatalkannya sanksi ekonomi.
“Angka cadangan devisa Tiongkok ditunggu hari ini dan tekanan penguatan dolar index diperkirakan hadir di Asia,” tutup Rangga. (*) Rezkiana Nisaputra
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More