Jakarta – Harga CPO berpeluang melemah pada hari ini setelah dibuka lebih rendah di level 2.636 ringgit per ton karena sentimen laporan cadangan dan produksi minyak sawit Malaysia yang angkanya dipandang negatif oleh pasar.
Kemarin, Malaysian Palm Oil Board melaporkan bahwa cadangan minyak sawit pada akhir bulan Juli naik 16.8% dari bulan sebelumnya menjadi 1.78 juta ton, lebih tinggi dari hasil poling Reuters yang memperkirakan level cadangan naik 6.5%. Hal itu menandai kenaikan pertama dalam tiga bulan.
Sementara itu data pemerintah menunjukkan bahwa produksi di bulan Juli naik 20.7% menjadi 1.83 juta ton, juga lebih tinggi dari perkiraan untuk pertumbuhan 11% untuk menjadi 1.68 juta ton.
Potensi pelemahan harga cpo pada hari ini juga dapat dipicu oleh penurunan harga minyak mentah yang kemarin turun sekitar 2.3% ke level USD48.51 karena kecemasan pasar terhadap tingginya suplai global.
“Secara teknikal, harga CPO pada hari ini akan bergerak dalam rentang 2.570 – 2.700. Untuk sisi bawahnya, sebelum menguji ke support 2.570 harga harus menembus ke bawah level 2.600 terlebih dahulu. Dan untuk sisi atasnya, harus menembus area 2.675 terlebih dahulu sebelum menargetkan resisten di 2.700,” kata Research Staff & Market Analyst Monex Investindo Futures, Faisyal di Jakarta, Jumat, 11 Agustus 2017.
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More