Categories: News UpdatePerbankan

Data 100 juta Nasabah Captial One Dibobol Hacker

Newyork – Pembobolan server Capital One telah membuat lebih dari 100 juta data nasabah teretas. Hacker tersebut mendapatkan akses ke 140 ribu nomor jaminan sosial, 1 juta nomor asuransi sosial Kanada, dan 80 ribu nomor rekening bank. Database nasabah yang diretas mencakup nama, alamat, skor kredit, batas kredit, saldo dan informasi nasabah lainnya.

Departemen Kehakiman AS menyebut adalah Paige Thomson yang dituduh telah membobol server Capital One. Pria berumur 33 tahun yang tinggal di Seattle, AS ini sebelumnya bekerja sebagai insinyur perangkat lunak perusahaan teknologi untuk Amazon (AMZN), layanan Web, perusahaan cloud hosting yang digunakan Capital One. Seorang sumber dari Departemen Kehakiman menjelaskan, dia dapat memperoleh akses dengan mengeksploitasi firewall aplikasi web yang tidak terkonfigurasi. ” Ini adalah pelanggaran data terbesar sepanjang sejarah ” ujar dia seperti dikutip dari cnn.

Pelanggaran yang dilakukan Thomson mulai terungkap pasca seseorang melihat informasi tentang GitHub dan mengadukannya ke Capital One. Capital One kemudian memberi tahu FBI, dan seorang agen menggeledah kediaman Thompson pada hari Senin. Mereka menemukan perangkat milik Thomson yang merujuk Capital One dan Amazon serta entitas lain yang mungkin menjadi target pelanggaran. Thompson sendiri kemudian mengakui bahwa dia telah bertindak ilegal.

CEO Capital One Richard Fairbank mengungkapkan, pelanggaran tersebut mempengaruhi sekitar 100 juta orang di Amerika Serikat dan sekitar 6 juta orang di Kanada. Kejadian ini juga membuat saham Capital One turun 5% pada perdagangan Selasa kemarin. Richard mengatakan, pihaknya akan memberi tahu orang-orang yang terkena dampak pelanggaran dan akan membuat pemantauan kredit gratis dan perlindungan identitas.

Pihak Capital One sendiri sudah meminta maaf kepada nasabah dan berjanji akan segera memperbaikinya.

“Saya dengan tulus meminta maaf atas kekhawatiran yang dapat dipahami bahwa insiden ini harus menyebabkan mereka yang terkena dampak dan saya berkomitmen untuk memperbaikinya,” kata Richard seperti dikutip dari cnn.

Capital One diperkirakan merogoh kocek antara US$ 100 juta hingga US$ 150 juta untuk biaya yang terkait dengan peretasan, termasuk pemberitahuan pelanggan, pemantauan kredit, biaya teknologi dan dukungan hukum karena peretasan.(*)

Apriyani

Recent Posts

IHSG Sepekan Naik 0,75 Persen, Kapitalisasi Pasar jadi Rp12.264 Triliun

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa data perdagangan saham pada pekan ini,… Read More

16 hours ago

KBBS Salurkan 5 Gerobak untuk Dukung UMKM Melalui Wakaf Produktif

Depok - KB Bank Syariah (KBBS) memberikan dukungan kepada pengusaha UMKM dalam pengembangan usaha mereka… Read More

1 day ago

Peduli dengan Anak Yatim, BTN Gelar Khitanan Massal

Suasana saat BTN menggelar kegiatan khitanan Massal dan Santunan Yatim Piatu dan Kaum Dhuafa di… Read More

1 day ago

Umumkan Daftar Pemain, Jakarta Livin’ by Mandiri Siap Berlaga di Proliga 2025 Putri

Jakarta - Menjelang gelaran Proliga 2025, Bank Mandiri secara resmi memperkenalkan tim voli putri profesional… Read More

1 day ago

Akhir Tahun, Aliran Modal Asing Keluar RI Rp4,31 Triliun

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu keempat Desember 2024, aliran modal asing keluar atau capital… Read More

1 day ago

Korban PHK Dapat 60 Persen Gaji Selama 6 Bulan di 2025, Begini Detailnya

Jakarta – Pemerintah bakal memberikan bantuan tunai sebagai dukungan kepada para pekerja yang menjadi korban… Read More

2 days ago