Jakarta – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Damin Nasution menilai, perang dagang yang terjadi antara Tiongkok dengan Amerika Serikat (AS) telah berdampak kepada perekonomian negara Tirai Bambu yang mengalami perlambatan di 2018.
Biro Statistik Nasional (NBS) Tiongkok pun mencatat, pertumbuhan ekonomi negara tersebut hanya tumbuh 6,6 persen secara year on year (yoy) pada 2018. Angka tersebut lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi di 2017 yang mampu mencapai 6,8 persen.
“Itu dari perang dagang mereka, bahwa ekonomi Tiongkok pertumbuhannya makin melambat, walaupun melambatnya masih 6,6 persen,” ujar Darmin di Jakarta, Selasa 22 Januari 2019.
Meski begitu, dirinya menyebut, bahwa perang dagang juga menganggu perekonomian AS. Di samping kedua negara tadi, secara global perang dagang juga berdampak negatif karena baik AS maupun Tiongkok merupakan dua negara terbesar dalam perdagangan dunia.
Baca juga: Perang Dagang Belum Meredam, Buat Rupiah Melemah Rp14.539
“Yang namanya perang dagang ini bukan sesuatu yang bisa diberhentikan tiba-tiba atau bagaimana. Begitu jalan akan melahirkan dampak ke seluruh dunia karena ini adalah dua ekonomi terbesar di dunia, tidak ada yang bisa menghindar untuk tidak terpengaruh,” ucapnya.
Selain itu, lanjut Darmin, Indonesia juga ikut terpengaruh dengan adanya perang dagang antara AS dan Tiongkok. Hanya saja, pemerintah telah berupaya meminimalisir risiko perang dagang dengan membuka pasar ekspor baru ke negara-negara lainnya.
“Kita ekspor ke Tiongkok turun, ke AS turun, tinggal bagaimana kita mencari market yang baru, mendorong komoditi baru dan sebagainya. Gak bisa juga secara sekaligus semua pasti bertahap. Tapi itu adalah bagian dari dampak global,” tutupnya. (*)
Jakarta - PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN), anak perusahaan dari PT Media Nusantara Citra… Read More
Jakarta - Penurunan jumlah kelas menengah dan daya beli masyarakat belakangan ini menimbulkan kekhawatiran di… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menerima surat kepercayaan dari tujuh Duta Besar Luar Biasa dan… Read More
Jakarta – Unilever Food Solutions (UFS), perusahaan penyedia layanan makanan profesional, memperkenalkan lima tren kuliner… Read More
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja memberikan sambutan saat acara pengumuman… Read More
Suasana saat konferensi pers Pre-Grand Launching BYOND by BSI, di Jakarta. Karyawan tengah menunjukan SuperApp… Read More