Moneter dan Fiskal

Darmin: Mesin Penggerak Ekonomi RI Mulai Lengkap

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menganggap, mesin penggerak ekonomi mulai kembali lengkap setelah sebelumnya pada 2013 silam perekonomian Indonesia melambat akibat dampak global. Kondisi ini tercermin dari perekonomian nasional yang tengah tumbuh positif.

“Investasi, ekspor, APBN dan konsumsi bagus tapi belakangan setelah perlambatan yang terjadi 2013 mesinnya nggak lincah. Ekspor melorot, APBN juga tidak bagus. Baru tahun ini mulai membaik sehingga kuartal I 2017 ekonomi kita naik di 5,01 persen. Jadi mesin penggerak ekonomi kita mulai komplit,” ujar Darmin di Gedung BI, Jakarta, Rabu malam, 26 Juli 2017.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, bahwa di tahun ini daya beli masyarakat mulai membaik walaupun masih ada sedikit keluhan, namun investasi dan ekspor sudah mengalami perbaikan serta Angaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang mulai masuk ke dalam zona positif.

“Kalau dilihat kinerja ekonomi makro, kuartal I 5,01 persen kuartal II 5,01 persen lebih kurang bisa sedikit diatas. Inflasi juga oke, transaksi berjalan membaik, cadangan devisa membaik, tingkat kemiskinan, gini rasio dan tingkat pengangguran juga membaik. Di dalam ekonomi kalau indikator itu baik itu pertumbuhannya berkualitas,” papar Darmin.

Menurutnya, untuk menurunkan tingkat gini rasio secara drastis tidak bisa dilakukan dalam jangka pendek dan harus dilakukan dalam jangka panjang. Meski demikian, untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan, pemerintah telah berupaya dengan menggenjot pembangunan infrastruktur.

“Ada 245 proyek strategis nasional itu disamping yang sudah selesai saya tidak hitung. Alokasi infrastruktur lain yaitu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) memang belum semua terwujud tapi sedang proses, dia semuanya menyebar. Kawasan industri dan kawasan strategis pariwisata nasional serta persebaran pembangunan pembangkit listrik. Ada upaya sistematik yang menyebar,” ucapnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) sendiri mencatat tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur oleh Gini Ratio pada Maret 2017 sebesar 0,393. Angka tersebut menurun sebesar 0,001 poin jika dibanding dengan gini rasio pada September 2016 yang tercatat sebesar 0,394. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Danantara Dinilai jadi Jawaban Pendongkrak Ekonomi RI Capai 8 Persen

Jakarta – Presiden Prabowo Subianto optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai level 8 persen dalam kurun waktu… Read More

37 mins ago

ICC Resmi Keluarkan Surat Penangkapan Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant

Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More

7 hours ago

Mandiri Sekuritas Ramal Ekonomi RI Tumbuh 5,1 Persen di 2025

Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang stabil pada kisaran… Read More

17 hours ago

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

17 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

17 hours ago

Insiden Polisi Tembak Polisi, Ini Penjelasan Kapolda Sumbar

Jakarta - Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Suharyono menjelaskan kronologis polisi tembak polisi yang melibatkan bawahannya,… Read More

17 hours ago