Kebutuhan investasi yang tinggi, tidak dibarengi dengan permodalan yang kuat, sehingga mendorong pemerintah mengundang investor asing. Rezkiana Nisaputra
Jakarta – Masih rendahnya perencanaan keuangan di tengah masyarakat yang saat ini terjadi, menjadi persoalan utama yang harus diselesaikan. Pasalnya, hal tersebut menjadi kerentanan tersendiri bagi perekonomian nasional.
Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, di Jakarta, Senin, 31 Agustus 2015. Menurutnya, kondisi ini harus dapat dipelajari lebih dalam, sehingga perekonomian nasional tidak lagi rentan khususnya dari segi keuangan.
“Ekonomi kita itu rentan apalagi dari segi keuangan, kita merasakan hari ini, seperti apa perencanaan keuangannya, tabungan rendah,” ujar Darmin.
Dia menilai, ditengah rendahnya masyarakat yang menabung, membuat perbankan sulit untuk memberikan pembiayaannya. Padahal, kebutuhan investasi saat ini tergolong tinggi, sehingga pemerintah pun lebih cenderung mengundang investor asing untuk membiayai infrastruktur dalam negeri.
“Tabungan rendah, tapi kebutuhan investasi tinggi. Lalu kita harus undang modal. Kelihatannya, semakin lama semakin tinggi kerentanannya. Tapi ini untuk masa ke masa, jangka panjang,” tutup Darmin. (*)
@rezki_saputra
Jakarta – Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp20 triliun untuk kredit investasi padat karya pada tahun 2025. Anggaran… Read More
Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat per 20 Desember 2024, terdapat 22 perusahaan… Read More
Jakarta - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah meminta pemerintah melakukan mitigasi risiko… Read More
Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 1.170.098 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada… Read More
Jakarta – Sejumlah komunitas otomotif mengapresiasi kinerja Satgas Nataru Pertamina dalam menjaga ketersedian pasokan bahan… Read More
Jakarta - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) terus mendorong ekspor gula aren Indonesia yang semakin… Read More