News Update

Dari Rp4,07 Triliun, Laba Bank Danamon Menyusut Jadi Rp1 Triliun

Jakarta – PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon) membukukan laba bersih setelah pajak (NPAT) sebesar Rp1 triliun pada tahun 2020, angka tersebut menyusut cukup dalam dari tahun 2019 di Rp4,07 triliun.

“Di tahun 2020, Bank Danamon mengambil langkah-langkah yang menciptakan produktivitas di tengah kondisi pandemi guna membantu kami untuk tetap meningkatkan kualitas layanan bagi nasabah serta terus berkontribusi dalam menggerakkan kembali roda perekonomian nasional,” ujar Yasushi Itagaki, Direktur Utama Bank Danamon melalui keterangan resminya di Jakarta, Kamis 18 Febuari 2021.

Yasushi menambahkan Bank terus memperkuat kolaborasi dengan MUFG Group lewat sejumlah inisiatif, serta fokus pada pengembangan infrastruktur digital untuk memberikan layanan optimal bagi nasabah ditengah kondisi pandemi.

“Tahun 2020 memberikan tantangan bagi industri perbankan dalam  menyediakan layanan terbaik bagi nasabah. Sebagai contoh ketangguhan operasional, kami manfaatkan jaringan digital dan penerapan protokol kesehatan,” katanya.

Sementara itu, Bank Danamon masih membukukan pertumbuhan kredit yang kuat di segmen Enterprise Banking melalui kolaborasi dengan MUFG. Dimana hal itu terdiri dari segmen Perbankan Korporasi dan Perbankan Komersial, serta Institusi Keuangan yang naik 25% menjadi Rp54 triliun.  

Menurutnya, pelaksanaan prosedur penilaian risiko yang pruden, serta proses collection dan recovery kredit yang disiplin juga memperbaik NPL di posisi 2,8% serta pencadangan yang lebih kokoh. Di saat yang sama, Bank Danamon juga secara proaktif meningkatkan provisi, dimana NPL coverage ratio tercatat mencapi rekor tertinggi sebesar 200%. Hal ini dilakukan untuk membangun fondasi yang kokoh dalam mendukung pertumbuhan bisnis di tahun 2021.

Bank Danamon juga membukukan pertumbuhan pada giro dan tabungan (current accounts and savings/CASA) sebesar 18% dibanding akhir tahun 2019 menjadi Rp 66 triliun. Dengan demikian, rasio CASA meningkat menjadi 52,3%. Total dana yang dihimpun dari nasabah juga tumbuh 12% menjadi Rp126 triliun dibandingkan dengan tahun 2019.

Sementara itu untuk rasio intermediasi makroprudensial (RIM) atau Macroprudential Intermediation Ratio berada pada posisi 85%, sementara Loan Deposit Ratio (LDR) pada posisi 84% menunjukkan tingkat likuiditas Bank yang tinggi. 

Pada akhir kuartal empat 2020, ekuitas tier-1 Bank Danamon melebihi Rp30 triliun, sesuai dengan status sebagai bank BUKU IV. Rasio kecukupan modal Bank Danamon (capital adequacy ratio/CAR) tetap menjadi salah satu yang terkuat di kelasnya. CAR konsolidasian meningkat menjadi 25,0% pada akhir 2020 dibandingkan 24,2% pada setahun sebelumnya. (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

IHSG Berpotensi Sideways Jelang Rilis Data Inflasi AS

Jakarta - BNI Sekuritas menyoroti pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More

9 mins ago

Ketentuan Pemenuhan Modal Minimum BPR Perlu Direlaksasi, Ini Alasan Urgentnya

Bandung - Penurunan daya beli masyarakat kelompok menengah bawah, deflasi yang berkepanjangan selama lima bulan… Read More

51 mins ago

Ekonomi Lesu, Masyarakat Makan Tabungan dan Pinjam Paylater

Jakarta - Di ujung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), banyak indikator yang menunjukkan ekonomi melemah. Mulai… Read More

1 hour ago

OJK Ungkap Ada 8 Asuransi dan 15 Dapen Bermasalah, Bagaimana dengan Penjaminan?

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus melakukan transformasi di sektor perasuransian, penjaminan, dan dana… Read More

1 hour ago

Menkeu: Pembangunan Infrastruktur dan SDM Jadi Fondasi Ketahanan Ekonomi Indonesia

Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia… Read More

9 hours ago

Dukung Pertumbuhan Bisnis Nasabah, BNIdirect Hadirkan Fitur-Fitur Terbaru

Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menghadirkan kapabilitas terbaru dari aplikasi… Read More

10 hours ago